Media Asuransi, JAKARTA – Penyambutan Hari Raya Iduladha identik dengan berkurban. Umat Muslim dengan kondisi finansial yang cukup dianjurkan agar menyembelih kambing atau sapi sebagai bentuk ibadah. Namun sayangnya, tak semua orang mampu untuk berkurban, lantaran harga kambing atau sapi tidak murah.
Nah, buat Anda yang tahun ini belum berkurban, tenang, tak perlu bersedih hati, Anda bisa menabung dari sekarang khusus untuk membeli hewan kurban di Iduladha tahun berikutnya.
Namun sebelum itu, untuk mengetahui hukum menabung untuk kurban dan tips menyiapkan keuangannya, Media Asuransi, Senin, 17 Juni 2024, telah merangkum penjelasannya secara detail dari berbagai sumber berikut ini.
Hukum menabung untuk kurban
Sebelum mengetahui cara menabung untuk kurban, sebaiknya pahami terlebih dahulu mengenai hukum asalnya dalam Islam. Pada dasarnya, hukum tabungan kurban adalah boleh, karena tidak terdapat dalil yang melarangnya.
Di samping itu, seseorang yang menabung untuk kurban tentunya memiliki tujuan baik, yaitu sebagai bentuk ibadah. Nah, menurut hukum Islam, orang yang menyisihkan uangnya untuk ditabung dengan tujuan sebagai biaya berkurban maka akan memperoleh pahala.
Perhitungan tabungan kurban
Terdapat beberapa jenis hewan yang bisa digunakan untuk berkurban. Di Indonesia, jenis hewan yang paling banyak dikurbankan adalah sapi dan kambing. Setiap tahunnya, harga sapi dan kambing cenderung mengalami kenaikan, apalagi saat menjelang Iduladha. Oleh sebab itu, sebelum menabung, Anda harus mengetahui harga kambing atau sapi terlebih dahulu.
|Baca juga: Pesona Unitlink Terus Tergerus, AAJI Malah Bilang Begini!
Pada 2023, harga kambing kurban dengan kelas standar adalah sekitar Rp1,5 juta. Adapun harga kambing kurban kelas super adalah sekitar Rp2,8-Rp5 juta per ekornya. Lain halnya dengan sapi yang umumnya memiliki harga relatif lebih mahal dibandingkan dengan kambing. Sapi kurban pada 2023 dijual mulai dari harga Rp15-Rp60 juta.
Dengan harga yang cukup mahal tersebut, Anda perlu melihat kemampuan finansial untuk memilih, apakah hendak berkurban kambing atau sapi. Di samping itu, Anda juga harus menyiapkan tabungan kurban dengan jumlah dana yang lebih besar dibandingkan dengan harga di pasaran. Sebab, harga hewan kurban bisa berubah sewaktu-waktu.
Cara menabung kurban
Setelah mengetahui hukum tabungan kurban serta kisaran harga sapi dan kambing, Anda juga perlu memahami tips mempersiapkan keuangan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, harga sapi dan kambing tidak murah, sehingga menyiapkan tabungan adalah salah satu solusi alternatif agar dapat berkurban setiap tahun.
Adapun beberapa cara menabung untuk qurban yang bisa kamu lakukan adalah sebagai berikut:
Menjadikan tujuan keuangan
Salah satu cara menabung untuk kurban adalah dengan menetapkan niat dan menjadikannya sebagai tujuan keuangan. Hal ini sangat penting untuk membantu Anda berkurban secara rutin setiap tahunnya dan lebih bersemangat dalam menabung.
Nah, apabila ini adalah kali pertama bagimu untuk berkurban, Anda bisa memulainya dengan jenis hewan yang lebih murah terlebih dahulu, seperti kambing. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa terbebani dan dapat belajar untuk konsisten berkurban setiap Iduladha.
Memanfaatkan bonus tahunan dan THR
Cara menabung untuk kurban berikutnya dapat Anda lakukan dengan memanfaatkan bonus tahunan serta THR. Apabila Anda merasa jika gaji bulanan tidak cukup untuk disisihkan sebagai tabungan kurban, solusinya adalah dengan memanfaatkan bonus tahunan atau THR yang diberikan perusahaan.
Di samping itu, Anda juga bisa memanfaatkan pemasukan tambahan lainnya. Misalnya, ketika memiliki pekerjaan sampingan, Anda bisa menggunakan upah per bulannya untuk tabungan kurban
Menyisihkan gaji bulanan untuk ditabung
Jika sudah memiliki penghasilan tetap dengan besaran gaji yang relatif tinggi, Anda bisa menyisihkan 10-20 persen dari upah tersebut untuk dimasukkan ke dalam tabungan kurban. Cara menabung untuk kurban ini tergolong cukup efektif, karena bisa menyisihkan uang secara rutin setiap bulannya dan dapat mencapai target keuangan dengan lebih cepat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
