Media Asuransi, JAKARTA – Cedera meniskus, sebuah gangguan pada tulang rawan lutut yang sering kali tidak terduga, telah menjadi sorotan dalam dunia medis dan olahraga. Meniskus, sebuah jaringan fibrocartilage elastis yang berbentuk seperti huruf C atau bulan sabit, berfungsi penting sebagai bantalan untuk melindungi dan meredam guncangan pada sendi lutut.
|Baca: Home Credit Tawarkan Laptop hingga Sepeda Listrik di Jakarta Fair Kemayoran 2024
Cedera meniskus terjadi ketika tulang rawan ini mengalami luka atau robekan, yang sering kali menyebabkan nyeri hebat dan bahkan mengunci gerakan lutut. Gejala yang umum meliputi suara ‘pop’ pada saat cedera, nyeri saat bergerak, pembengkakan, dan kesulitan menekuk atau meluruskan lutut.
Cedera meniskus lebih sering dialami oleh individu muda yang aktif secara fisik, seperti atlet sepak bola dan basket. Namun, risiko juga meningkat pada mereka yang mengalami osteoartritis atau kerusakan tulang rawan lutut karena usia.
Jenis cedera meniskus
Ada beberapa jenis cedera meniskus, termasuk robekan radial yang umum, robekan vertikal yang dapat mengunci lutut, dan robekan horizontal yang sering terjadi karena usia lanjut.
Untuk mencegah cedera meniskus, disarankan untuk menguatkan otot di sekitar lutut, menggunakan teknik yang tepat saat berolahraga, dan meningkatkan intensitas aktivitas secara bertahap.
Penggunaan pelindung atau penahan lutut juga direkomendasikan untuk mengurangi risiko cedera. Cedera meniskus dapat memengaruhi mobilitas dan kualitas hidup seseorang, terutama bagi mereka yang aktif dalam olahraga.
Memahami gejala, faktor risiko, dan langkah-langkah pencegahan dapat membantu mengurangi dampak buruk cedera ini bagi individu. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan dapat menangani dan mengurangi kasus cedera meniskus di masyarakat secara efektif.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News