Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak naik lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Penguatan terjadi karena meningkatnya risiko geopolitik di Eropa dan Timur Tengah, di mana perang terus mengancam pasokan global.
Mengutip The Business Times, Rabu, 19 Juni 2024, minyak mentah berjangka Brent ditutup naik US$1,08 atau 1,3 persen menjadi US$85,33 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berakhir menguat US$1,24 atau 1,5 persen menjadi US$81,57 per barel.
Patokan global Brent bangkit kembali dari penutupan awal Juni sebesar US$77,52, namun masih jauh dari level tertinggi US$90 pada pertengahan April. Harga naik usai serangan pesawat tak berawak Ukraina menyebabkan kebakaran besar di tangki bahan bakar di terminal minyak di pelabuhan Azov di selatan Rusia, menurut pejabat Rusia dan sumber intelijen Ukraina.
|Baca juga: Phapros Luncurkan Enam Produk Baru Hasil Inovasi Riset
Pelabuhan Azov memiliki dua terminal produk minyak, yang menangani total sekitar 220.000 ton bahan bakar untuk ekspor selama periode Januari hingga Mei. Serangan yang sedang berlangsung terhadap kompleks penyulingan minyak Rusia menimbulkan ancaman terhadap pasokan fisik global.
Emas global menguat tipis
Di sisi lain, harga emas global menguat tipis pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), seiring dengan penurunan imbal hasil treasury. Sementara investor menantikan data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve sepanjang minggu ini untuk kejelasan mengenai jadwal penurunan suku bunga bank sentral AS.
Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi US$2.320,60 per ons pada pukul 01.20 GMT. Emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi US$2.335,20. Perak di pasar spot turun 0,1 persen menjadi US$29,47 per ons, platinum naik satu persen menjadi US$974,55, dan paladium naik 0,1 persen menjadi US$889,69.
Sedangkan imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun yang menjadi acuan turun tipis dan bertahan di angka 4,2673 persen, membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik bagi investor.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News