Media Asuransi, GLOBAL – Pemimpin Industri Otomotif Regional Marsh Jepang Ichiro Seino, dalam wawasan terbaru yang dirilis, menyatakan perusahaan asuransi sedang menghadapi gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal itu akibat peningkatan adopsi kendaraan listrik dan lingkungan regulasi yang tidak stabil.
Meskipun terjadi perlambatan pada 2023, namun penjualan EV diproyeksikan tumbuh rata-rata 22 persen setiap tahun di Asia dari 2024 hingga 2028. Dalam lima tahun ke depan, EV diperkirakan mencakup 63 persen dari 115 juta kendaraan yang diperkirakan secara global.
Dikutip dari laman Asia Insurance, Rabu, 26 Juni 2024, seiring dengan tren ini, pasar asuransi EV juga diproyeksikan mengalami lonjakan besar, dari US$64,18 miliar pada 2022 menjadi US$687,62 miliar pada 2029. Namun, di tengah peluang ini, perusahaan asuransi juga dihadapkan pada beberapa tantangan kritis yakni:
Gangguan rantai pasokan
Ketegangan geopolitik dapat mengganggu rantai pasokan otomotif dan memengaruhi ketersediaan dan biaya komponen penting. Perubahan kebijakan perdagangan dan kerusuhan politik dapat mengganggu jalur perdagangan global dan meningkatkan biaya.
|Baca juga: Alokasi Anggaran Makan Siang Gratis Rp71 Triliun, Legislator: Masih Masuk Akal dan Tidak Ganggu Fiskal!
Tantangan regulasi dan akses pasar
Kerangka regulasi yang beragam di berbagai wilayah memengaruhi operasi dan profitabilitas produsen otomotif. Kepatuhan terhadap standar keselamatan, regulasi lingkungan, dan perjanjian perdagangan memerlukan navigasi yang hati-hati.
Risiko tanggung jawab produk dan keselamatan
Teknologi otomotif canggih, seperti baterai EV, memperkenalkan risiko baru seperti penarikan produk dan masalah tanggung jawab. Tindakan pencegahan keselamatan untuk teknologi seperti baterai lithium-ion sangat penting untuk mengurangi risiko insiden.
Kerentanan keamanan siber
Sifat terhubung dari EV dan platform digital meningkatkan paparan terhadap ancaman siber seperti pelanggaran data dan ransomware. Melindungi dari serangan siber dan memastikan keselamatan kendaraan dari potensi insiden peretasan adalah pertimbangan yang kritis.
Untuk mengatasi tantangan ini dan berkembang dalam lanskap yang terus berubah, Seino menyarankan perusahaan asuransi untuk mengambil langkah-langkah proaktif sebagai berikut:
Menyesuaikan dengan perubahan regulasi
Mengantisipasi dan menyelaraskan kebijakan asuransi dengan regulasi industri EV yang berkembang serta memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan dan lingkungan.
Menyesuaikan produk asuransi
Mengembangkan solusi asuransi khusus yang disesuaikan untuk produsen EV, pemasok, dan penyedia infrastruktur pengisian daya. Kolaborasi dengan pakar industri adalah kunci untuk merancang solusi transfer risiko yang kuat.
Menawarkan layanan bernilai tambah
Menyediakan layanan manajemen risiko seperti panduan keselamatan, strategi diversifikasi rantai pasokan, dan insentif untuk mengadopsi teknologi keselamatan guna mengurangi risiko secara efektif.
Memanfaatkan analitik data dan telematika
Memanfaatkan analitik data dan telematika untuk mempersonalisasi penawaran asuransi berdasarkan data kendaraan real-time. Model asuransi berbasis penggunaan (UBI) dapat mempromosikan kebiasaan mengemudi yang aman dan mengoptimalkan cakupan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News