1
1

Insurtech Indonesia Tetap Jadi Primadona Pendanaan di 2024, Tembus US$47 Juta!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Sektor teknologi asuransi (insurtech) di Indonesia mencatat pendanaan terbesar pada paruh pertama di 2024 dengan total US$47 juta. Laporan ini menunjukkan meskipun terjadi penurunan signifikan dalam total pendanaan industri teknologi namun insurtech berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam penggalangan dana.

Dilansir dari laman Insurance Asia, Kamis, 27 Juni 2024, pendanaan insurtech ini mengalami lonjakan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana hanya mencapai US$7,5 juta.

Selain insurtech, sektor fintech dan aplikasi perusahaan juga menunjukkan kinerja yang baik di paruh pertama 2024. Namun, berbeda dengan tahun lalu di mana ada satu unicorn baru, tahun ini tidak ada unicorn baru yang tercipta.

Startup fintech di Indonesia berhasil mengumpulkan US$128 juta pada paruh pertama 2024, meskipun turun 61 persen dari US$329 juta pada paruh pertama 2023. Aplikasi perusahaan mengalami penurunan pendanaan sebesar 56 persen, menjadi US$45,1 juta dari US$104 juta pada paruh pertama 2023.

|Baca juga: Rencana Penerbitan Sukuk Global Pemerintah Diganjar Peringkat BBB

Secara global, Indonesia di peringkat ke-29 dalam hal pendanaan, menunjukkan ketahanan di tengah tantangan ekonomi global. Total pendanaan yang dikumpulkan ekosistem startup teknologi Indonesia mencapai US$191 juta, turun 79 persen dari US$918,3 juta pada paruh kedua 2023 dan penurunan 64 persen dari US$526 juta pada paruh pertama 2023.

Pola pendanaan pada berbagai tahap menunjukkan tren yang berbeda. Pendanaan tahap awal mencapai US$26 juta, turun 42 persen dari US$45 juta pada paruh kedua 2023 dan turun 27 persen dari $32 juta pada paruh pertama 2023. Pendanaan tahap awal berjumlah US$113 juta, turun 42 persen dari $148 juta pada paruh pertama 2023.

Investasi tahap akhir mencapai US$52,2 juta, turun signifikan sebesar 92 persen dari US$681 juta pada paruh kedua 2023, mencerminkan sentimen hati-hati investor dalam usaha tahap akhir. Sedangkan Jakarta memimpin dalam pendanaan berdasarkan kota pada paruh pertama 2024, diikuti oleh Yogyakarta dan Bandung.

Startup teknologi yang berbasis di Jakarta mengumpulkan US$185 juta, jauh di depan mereka yang berbasis di Yogyakarta (US$3,5 juta) dan Bandung (US$2,5 juta). Meskipun menghadapi tantangan, namun ekosistem startup teknologi Indonesia tetap dinamis dan adaptif didukung investasi strategis dan diversifikasi sektor.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tap Insure Luncurkan Asuransi Perjalanan Domestik dan Internasional
Next Post Singapura Memimpin untuk Asuransi Cyber

Member Login

or