Media Asuransi, JAKARTA – Modalku, platform pendanaan digital yang menghubungkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pemberi dana, memperluas jangkauan produk Modal Proyek. Jangkauan produk ini diperluas kepada pengusaha vendor yang terlibat dalam proyek pemerintah di seluruh Indonesia, dengan domisili usaha vendor di Jabodetabek, Surabaya, dan sekitarnya.
Langkah ini diambil karena sektor pengadaan barang dan jasa pemerintah memiliki potensi pendanaan besar, mengingat perannya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Potensi belanja pemerintah di tahun 2024 yang masuk dalam segmentasi Modalku diperkirakan mencapai Rp100 triliun.
Country Head Modalku, Arthur Adisusanto, mengatakan bahwa hingga akhir 2023, angka penyaluran produk Modal Proyek mengalami pertumbuhan lebih dari tiga kali lipat, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di sisi lain, Modalku berhasil menjaga rasio NPL produk di level nol persen.
Dia jelaskan bahwa portofolio pendanaan Modal Proyek disalurkan ke beberapa sektor, seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pengelolaan Air dan Limbah, Pertanian serta Tekstil dan Pakaian. “Modalku berkomitmen memberikan solusi pendanaan tanpa jaminan aset tetap kepada para pengusaha vendor proyek pemerintah, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pengadaan barang dan jasa tepat waktu,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu, 29 Juni 2024.
|Baca juga: Modalku Raih Pendanaan Sebesar USD 7,5 Juta dari Norfund
Menurut Arthur, hingga akhir Mei 2024 Modalku juga mencatat pertumbuhan positif dengan menjaga portofolio pendanaan yang sehat, dengan tingkat keberhasilan pengembalian dana atau TKB-90 di level 98,5 persen.
Industri UMKM yang paling banyak didanai oleh Modalku didominasi oleh sektor perdagangan, baik grosir dan eceran, termasuk pengusaha online sebesar 51 persen. Kemudian diikuti dengan sektor jasa, termasuk industri pengolahan, konstruksi, serta pengangkutan dan pergudangan.
Salah satu dari banyak UMKM yang telah merasakan manfaat dari pendanaan Modalku adalah Haus Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang minuman kekinian. Direktur Finance Haus Indonesia, Yonathan Augustine, mengatakan bahwa sebagai bisnis F&B dengan kepemilikan toko sendiri, kebutuhan modal untuk ekspansi sangat besar, terutama dalam hal pembukaan toko baru di berbagai cabang.
Sekarang Haus Indonesia berhasil membuka toko baru, bahkan memperluas layanan dengan pembelian 350 sepeda listrik. Proses pengajuan pendanaan di Modalku sangat mudah dan cepat, dengan tim yang responsif dan proses yang transparan.
“Pendanaan dari Modalku telah berkontribusi sebesar 15 persen hingga 20 persen dari total revenue Haus. Ini membuktikan bahwa pendanaan dari Modalku dapat mendukung pertumbuhan bisnis kami ke depannya,” kata Yonathan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News