1
1

IHSG dan Rupiah Kompak Kebakaran di Penutupan Perdagangan

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa sore berakhir di area merah tapi masih mampu bertahan di level 7.000. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan terpantau melemah ketimbang pagi tadi di Rp16.368 per US$.

IHSG Selasa, 2 Juli 2024, perdagangan sore ditutup di 7.125, melemah 14 poin atau setara 0,20 persen ketimbang pagi tadi di 7.139. Posisi tertinggi di 7.176 dan terendah di 7.099. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 13 miliar lembar saham senilai Rp10 triliun. Sebanyak 261 saham menguat, 270 saham melemah, dan 251 saham stagnan.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ditutup melemah ke Rp16.396 per US$, tertekan 75 poin atau setara 0,46 persen dengan year to date return 6,47 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.368 per US$ hingga Rp16.402 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.338 per US$.

Nasdaq bertenaga penuh

Di sisi lain, Nasdaq bertenaga penuh menuju rekor baru pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penguatan dapat terjadi dengan mengabaikan peningkatan imbal hasil treasury AS yang diikat oleh para analis untuk menggeser ekspektasi pemilihan.

|Baca juga: Guy Carpenter: Industri Reasuransi Tengah Bertransisi di Tengah Peningkatan Permintaan

Indeks komposit Nasdaq yang kaya teknologi melonjak 0,8 persen menjadi 17.879,30. Lalu indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,1 persen menjadi 39.169,52. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas menguat sebanyak 0,3 persen menjadi 5.475,09.

Saham Apple, Amazon, dan Microsoft semua membukukan keuntungan setidaknya dua persen. Sementara imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan pada Senin waktu setempat (Selasa WIB), sebuah dinamika yang biasanya memberi hambatan pada ekuitas.

Sedangkan euro menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Yen bergerak di sekitar level terendah 38 tahun setelah data menunjukkan ekonomi Jepang menyusut lebih dari yang dilaporkan pada kuartal pertama.

Euro menguat 0,3 persen menjadi US$1,0748, dengan sebelumnya naik lebih dari 0,5 persen ke level tertinggi dua minggu. Kenaikan euro mengirim dolar AS lebih rendah terhadap sekeranjang mata uang dan memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan mulai memotong suku bunga di akhir tahun ini.

Terhadap dolar, sterling naik 0,2 persen menjadi US$1,2672, sementara Aussie naik 0,1 persen menjadi US$0,6674. Sedangkan peluang pemotongan suku bunga The Fed pada September sekitar 63 persen dibandingkan dengan peluang 55 persen sebulan yang lalu, menurut alat CME FedWatch.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 900.000 Motor Listrik Volta Siap Meluncur ke Jalan
Next Post Survei Sophos: Sebagian Besar Perusahaan Tingkatkan Pertahanan Cyber untuk Penuhi Syarat Asuransi Siber

Member Login

or