Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi bergerak di zona penguatan dan diharapkan mampu bertahan hingga penutupan nanti. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau menguat ketimbang penutupan di hari sebelumnya di Rp16.396 per US$.
IHSG Rabu, 3 Juli 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.125 dan tak lama menguat ke 7.150. Level tertinggi di 7.164 dan terendah di 7.139. Volume perdagangan pagi ini tercatat sebanyak 2,2 miliar lembar saham senilai Rp1,2 triliun. Sebanyak 236 saham menguat, 160 saham melemah, dan 192 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke Rp16.385 per US$ dengan year to date return 6,41 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.380 per US$ hingga Rp16.389 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.286 per US$.
Indeks utama tembus rekor baru
Di sisi lain, bursa saham Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), mengangkat indeks utama ke rekor baru. Hal itu terjadi menyusul komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang meningkatkan peluang penurunan suku bunga.
|Baca juga: Konsisten Optimalkan Pelayanan kepada Masyarakat, Bank DKI Kembali Raih Penghargaan
Indeks S&P 500 naik 0,6 persen menjadi 5.509,01, sebuah rekor baru. Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi menguat 0,8 persen menjadi 18.028, juga merupakan rekor. Sedangkan Dow Jones Industrial Average melonjak 0,4 persen menjadi 39.331,85.
Komentar optimistis Powell muncul pada diskusi panel dengan para gubernur bank sentral lainnya di Portugal. “Kami telah mencapai sedikit kemajuan dalam menurunkan inflasi kembali ke target kami, sementara pasar tenaga kerja tetap kuat dan pertumbuhan terus berlanjut. Kami ingin proses itu terus berlanjut,” kata Powell.
Sedangkan dolar AS tergelincir pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) dalam perdagangan yang berombak. Pelemahan terjadi setelah Ketua Federal Jerome Powell memberikan komentarnya yang sedikit dovish dan menunjukkan bank sentral AS kemungkinan besar memulai siklus pelonggaran pada akhir tahun ini.
|Baca juga: 23 Perusahaan Asuransi Umum Raih Maipark Award 2024
Dalam konferensi kebijakan moneter di Portugal, Powell mengatakan, perekonomian AS telah mencapai kemajuan signifikan dalam hal inflasi karena kembali ke jalur disinflasi. Pernyataannya dipandang dovish, kata para analis.
“Ketua The Fed Jerome Powell menunjukkan sikap dovish. Dalam pandangan kami, ia dengan tegas mempertimbangkan penurunan suku bunga di September dengan mengakui kemajuan signifikan dalam menurunkan inflasi,” pungkas Chief Market Strategist Corpay Karl Schamotta.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News