Media Asuransi, JAKARTA – Perusahaan terkemuka di bidang teknologi analitik dan wawasan pelanggan 1datapipe mengumumkan peluncuran Skor Inklusi Keuangan (Financial Inclusion Score) yang inovatif.
Sejak diluncurkan pada tahun 2023, solusi inovatif ini telah mengubah lanskap keuangan di Brasil dan Indonesia, memberdayakan individu dan dunia usaha dengan mendorong inklusi keuangan dan mendemokratisasi akses pada layanan keuangan. Dengan keberhasilan tersebut, 1datapipe meluaskan jangkauannya ke Thailand, Meksiko, Filipina, Malaysia, dan Vietnam.
Dalam iklim ekonomi global seperti sekarang ini, inklusi keuangan menjadi semakin penting. Ketidakpastian ekonomi dan transformasi digital pada layanan keuangan menekankan pentingnya sistem keuangan yang inklusif.
Skor Inklusi Keuangan menjawab kebutuhan ini dengan membuka peluang bagi mereka yang sebelumnya kurang terlayani oleh sistem keuangan tradisional sehingga dapat mendorong pertumbuhan dan peluang lebih baik ke depannya.
|Baca juga: NTT DATA Sematkan Teknologi AI dan 5G pada Kejuaraan Golf
“Inklusi keuangan bukan hanya tentang akses pada layanan kredit, namun juga tentang menciptakan peluang dan memungkinkan partisipasi ekonomi bagi semua orang. Skor inklusi keuangan kami menjadi langkah penting untuk mencapai tujuan ini,” tutur CEO dan pendiri 1datapipe, Carey Anderson, dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu, 7 Juli 2024.
Skor Inklusi Keuangan adalah solusi terdepan yang dirancang untuk menawarkan penilaian komprehensif terhadap inklusi keuangan dan disesuaikan dengan dinamika yang unik setiap pasar. Skor ini memanfaatkan beragam sumber data yang luas termasuk data alternatif seperti penggunaan telepon selular, pembayaran tagihan rutin, dan aktivitas media sosial.
Dengan menggabungkan data yang beragam ini, 1datapipe menciptakan pandangan menyeluruh terkait potensi dan perilaku keuangan seseorang. Sehingga memberikan penilaian risiko yang lebih akurat yang sering diabaikan oleh sistem penilaian skor kredit tradisional. “Skor kami sangat bermanfaat bagi kelompok pekerja informal dan kurang terlayani yang tidak memiliki riwayat kredit,” jelasnya.
Secara global, sekitar 1,7 miliar masyarakat masih belum memiliki rekening bank. Sebagian besar berada di negara berkembang seperti Afrika, Amerika Latin, dan sebagian Asia yang memiliki akses terbatas pada layanan keuangan. Di wilayah Asia-Pasifik, upaya inklusi keuangan telah mengidentifikasi peluang besar senilai 79 miliar dollar AS untuk layanan perbankan pribadi.
|Baca juga: Menkominfo Apresiasi Ajaib dalam Mendorong Inklusi Keuangan dan Literasi Digital di Indonesia
Terkait dengan hal tersebut, Skor Inklusi Keuangan 1datapipe bertujuan untuk mengintegrasikan mereka ke dalam sistem keuangan dan menawarkan mereka akses ke kredit serta layanan keuangan lainnya yang sebelumnya tidak terjangkau.
“Skor Inklusi Keuangan kami memberikan layanan keuangan kepada mereka yang sudah lama belum terprioritaskan. Dengan memanfaatkan data alternatif kami membuka peluang bagi jutaan orang serta mendorong pertumbuhan ekonomi di pasar negara berkembang,” ungkap Carey Anderson.
Keuntungan adanya Skor Inklusi Keuangan ini meliputi pemberdayaan layanan keuangan yang memungkinkan akses bagi jutaan orang yang umumnya kurang terlayani. Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di pasar negara berkembang dengan melibatkan pekerja informal dan kelompok masyarakat yang kurang terlayani.
Selain itu, inovasi dalam teknologi keuangan menetapkan standar baru dan menggunakan wawasan berbasis data untuk meningkatkan inklusi keuangan.
“Inovasi adalah inti dari apa yang kami kerjakan di sini. Dengan menggunakan wawasan berbasis data kami menetapkan standar baru dalam teknologi keuangan dan mengupayakan semaksimal mungkin yang dapat dilakukan dalam inklusi keuangan,” ujar Carey.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News