1
1

Defisit APBN 2024 Diprediksi Membengkak dari Target, Pemerintah Diminta Lakukan Perbaikan

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. | Foto: MPR

Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 akan lebih besar dari target yang telah ditetapkan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan defisit APBN diprediksi mencapai Rp609,7 triliun atau setara 2,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di akhir tahun ini. Proyeksi itu mencerminkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan target awal dalam APBN 2024 yang menetapkan defisit sebesar Rp522,8 triliun atau 2,29 persen dari PDB.

Menanggapi hal tersebut, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pemerintah, dalam hal ini Kemenkeu, untuk melakukan upaya perbaikan perekonomian sebagai strategi yang dapat menekan angka defisit APBN di 2024, dalam jangka waktu kurang lebih satu semester mendatang untuk mengatasi hal tersebut.

Kemudian dia meminta pemerintah mengevaluasi penyebab sebagian besar pos pendapatan negara yang tidak mencapai target. Kondisi tersebut menjadi pemicu meningkatnya defisit APBN di 2024.

|Baca juga: Prudential Tunjuk Chief Agency Officer Grup yang Baru

“MPR berharap agar evaluasi tersebut nantinya dapat membawa perbaikan di tahun anggaran mendatang, sehingga tidak terjadi kembali defisit APBN,” jelas Bamsoet, dalam keterangan resminya, Selasa, 9 Juli 2024.

Selanjutnya, dia meminta pemerintah berupaya meningkatkan penerimaan pajak tanpa membebani perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu, serta melakukan langkah lainnya agar defisit APBN 2024 bisa lebih ditekan agar tidak melebih ambang batas aman.

Terakhir, MPR RI meminta pemerintah menjamin agar proyeksi defisit APBN ini tidak menjadi alasan untuk dilakukannya kenaikan harga-harga yang diatur oleh pemerintah, terutama terhadap kebutuhan pokok masyarakat. Dikarenakan hal itu dinilai bisa memicu terjadinya inflasi umum ataupun inflasi administrasi yang lebih tinggi ke depannya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Aturan Impor Dinilai Jadi Biang Kerok PHK Massal, Begini Respons Ketua MPR
Next Post Penutupan Perdagangan: IHSG dan Kurs Rupiah Kompak Berjaya

Member Login

or