1
1

Menjembatani Tantangan Pengangguran Gen Z di Indonesia dengan Peluang Global

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Tim Daily Data Journalism Kompas menemukan jumlah lowongan pekerjaan formal di Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam 15 tahun terakhir. Dari 2009 hingga 2024, ketersediaan lowongan kerja di sektor formal turun dari 15,6 juta menjadi hanya dua juta pekerjaan.

|Baca: OJK Ajak Sektor Jasa Keuangan Bersih dari Tindak Korupsi

Studi ini menemukan dari 5,8 juta lulusan baru pada 2016, sebanyak 21,9 persen di antaranya mendapatkan pekerjaan di sektor formal, namun pada 2021 hanya 13,6 persen dari 7,1 juta lulusan yang mendapatkan pekerjaan serupa. Tren ini menyoroti betapa sulitnya lulusan baru, khususnya Gen Z, mendapatkan pekerjaan formal daripada generasi sebelumnya.

Selain itu, data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) di 2017 dan 2022 mengungkapkan Gen Z menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mendapatkan pekerjaan. Penyerapan pencari kerja baru menurun, dan lulusan baru dari semua tingkat pendidikan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencari pekerjaan.

Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Gen Z sering kali dikenal karena keterampilan digitalnya, termasuk penggunaan teknologi AI. Berdasarkan studi Tech in Asia dan YouGov, sekitar 64 persen responden Gen Z di Indonesia telah menggunakan AI generatif. Angka ini lebih banyak dari generasi milenial, Gen X, dan baby boomer.

|Baca juga: AXA Group Dukung Penuh Rencana Infrastruktur Ketahanan Iklim dari IDF

“Keterampilan digital kini sangat berharga karena peran terkait AI saat ini banyak diminati di berbagai industri di Indonesia. Keunggulan tersebut menjadi sebuah nilai yang jika dimaksimalkan dapat menjawab tantangan-tantangan tersebut,” kata Commercial Lead Indonesia Deel Grace Bunardi, dikutip dari keterangannya, Minggu, 14 Juli 2024.

Talenta Indonesia masih banyak dicari perusahaan internasional

Terlepas dari tantangan pasar kerja lokal, data dari Deel menemukan talenta Indonesia masih banyak dicari oleh perusahaan internasional. Deel menemukan hampir 60 persen pelamar kerja di Indonesia berusia 25-34 tahun -yang direkrut melalui platform Deel- adalah yang paling sering dipekerjakan oleh perusahaan internasional.

Kemudian, diikuti oleh kelompok usia 18-24 tahun, yang menyumbang hampir 18 persen dari total perekrutan. Negara-negara teratas yang merekrut talenta Indonesia antara lain Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab, dan Singapura.

|Baca juga: Ekonomi RI Stabil dan Terjaga, Airlangga: Bursa Tidak Perlu Wait and See, Gaspol Saja!

Temuan ini menunjukkan meskipun Gen Z kesulitan mendapatkan pekerjaan secara lokal, namun masih ada peluang untuk mendapatkan pekerjaan baru menggunakan Global Hiring atau perekrutan global. Banyak perusahaan internasional kini mempekerjakan pekerja dari seluruh dunia, seringkali karena kurangnya talenta di pasar lokal.

Kekurangan talenta

Banyak negara, misalnya Hong Kong, Singapura, Australia, dan Selandia Baru, kini mengalami kekurangan talenta yang kronis dan memanfaatkan perekrutan global untuk mencari kandidat terbaik yang berbasis di luar negeri. Talenta-talenta Indonesia, yang kesulitan mendapatkan pekerjaan secara lokal, kini dapat bekerja secara remote di perusahaan internasional.

“Kesempatan ini membuka peluang bagi pekerja untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman mereka tanpa harus berpindah negara,” tukasnya.

|Baca juga: Angka Kecelakaan Akibat Alkohol Melonjak, ICA Desak Warga Australia Miliki Asuransi Perjalanan

Meskipun para talenta dapat memperluas peluang mereka dengan melamar pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang berbasis di luar negeri, namun perusahaan-perusahaan lokal juga dapat mengadopsi tren perekrutan yang ada saat ini, yaitu dengan mengalihkan fokus mereka pada perekrutan berdasarkan keterampilan, bukan metrik tradisional seperti gelar atau sertifikasi.

“Tren SDM di 2024 menekankan pentingnya soft skill dan hard skill, khususnya di bidang manajemen perubahan, literasi teknologi, dan komunikasi efektif. Pergeseran ini mendorong pekerja mengembangkan beragam keahlian untuk memenuhi permintaan pasar, sehingga meningkatkan kemampuan kerja mereka baik di pasar kerja lokal maupun global,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Panin Dai-ichi Life Tawarkan Produk Syariah untuk Keluarga Muda
Next Post 3 Cara Beradaptasi dari Standard Chartered saat Ada Perubahan Arah Angin Investasi

Member Login

or