1
1

Korea Selatan Diramal Capai Target Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir pada 2030

Ilustrasi. | Foto: Freepick

Media Asuransi, GLOBAL – GlobalData, perusahaan data dan analisis terkemuka, memperkirakan Korea Selatan mampu mencapai target pembangkit listrik tenaga nuklir sebesar 32,4% pada tahun 2030.

Korea Selatan sedang mempertimbangkan penambahan energi nuklir dan terbarukan untuk mendekarbonisasi pembangkit listriknya.

Berdasarkan kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDC), negara ini telah berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 40% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat emisi pada tahun 2018.

Kurangnya tujuan ambisius pemerintah Korea Selatan untuk energi terbarukan telah mendorong negara tersebut untuk meningkatkan produksi listrik dekarbonisasi dari tenaga nuklir.

Laporan terbaru GlobalData, “South Korea Power Market Size, Trends, Regulations, Competitive Landscape and Forecast, 2024-2035,” mengungkapkan bahwa kapasitas terpasang nuklir negara tersebut meningkat pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 0,8% dari 21,7 GW pada tahun 2015 menjadi 23,1 GW pada tahun 2023. Diperkirakan akan mencapai 30,1 GW pada tahun 2035.

|Baca juga: Duta Besar Korea Selatan ke Ibu Kota Nusantara, Tingkatkan Potensi Kolaborasi Pengembangan Infrastruktur

Sudeshna Sarmah, Analis Daya di GlobalData, menjelaskan Korea Selatan memiliki industri tenaga nuklir yang mapan dengan keahlian negara tersebut dalam membangun reaktor nuklir berkapasitas tinggi dan terjangkau secara ekonomi.

“Saat ini terdapat 26 reaktor nuklir yang beroperasi di Korea Selatan, yang dimiliki oleh Korea Hydro & Nuclear Power Co Ltd. Dua reaktor tenaga nuklir lainnya sedang dibangun dan diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2024,” jelasnya dalam riset dikutip, Sabtu, 13 Juli 2024.

Pada bulan Januari 2023, pemerintah Korea menerbitkan Rencana Ketenagalistrikan ke-10, yang menyatakan akan menambah enam reaktor baru pada tahun 2033 serta meningkatkan pembangkit listrik tenaga nuklir menjadi 34,6%. Pada tahun 2023, pembangkit listrik tenaga nuklir memberikan kontribusi sebesar 29,7% terhadap total bauran pembangkit listrik di negara ini.

Sarmah menambahkan pembangkit listrik tenaga nuklir meningkat dari 157,2 TWh pada tahun 2015 menjadi 168,6 TWh pada tahun 2023, dengan CAGR sebesar 0,9% selama periode tersebut. “Diperkirakan akan meningkat menjadi 226,6 TWh pada tahun 2035, dengan CAGR sebesar 2,5% selama periode 2023-2035.”

Sarmah menyimpulkan sejak tahun 2015, Korea Selatan sangat bergantung pada pembangkit listrik tenaga panas dan nuklir untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri. Kemampuan negara ini untuk menangani permintaan listrik dalam negeri secara efektif berasal dari pembangkit listrik tenaga nuklirnya yang besar.

“Reaktor nuklir yang beroperasi saat ini digunakan untuk memenuhi sekitar sepertiga konsumsi listrik, dengan permintaan mencapai puncaknya pada pertengahan musim panas ketika pelanggan perumahan menggunakan perangkat pendingin rumah, sehingga meningkatkan penggunaan listrik mereka.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Anda Pengguna Paylater? Pahami Hak dan Kewajiban Konsumennya
Next Post Populasi Diabetes Global Melejit, Pasar Perangkat Diabetes Cuan Besar

Member Login

or