Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan di akhir pekan berakhir di zona penguatan. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan sore terpantau menguat tipis ketimbang pagi tadi di Rp16.138 per US$.
IHSG Jumat, 12 Juli 2024, perdagangan sore ditutup di 7.327, menguat 27 poin atau setara 0,37 persen ketimbang pagi tadi di 7.300. Level tertinggi IHSG di 7.354 dan terendah di 7.300. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 15 miliar lembar saham senilai Rp12 triliun. Sebanyak 329 saham menguat, 230 saham melemah, dan 239 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ditutup di Rp16.136 per US$, menguat 58 poin atau setara 0,36 persen ketimbang pagi tadi dengan year to date return 4,79 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.131 per US$ hingga Rp16.162 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.079 per US$.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq melemah
Di sisi lain, Indeks S&P 500 dan Nasdaq kompak melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), memecahkan rekor multi-hari. Hal itu terjadi karena investor beralih ke saham-saham yang underbought dan menjauhi nama-nama yang memiliki kecerdasan buatan.
|Baca juga: KB Bank Syariah Kerja Sama dengan Fintech SFU Muhammadiyah
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,1 persen menjadi 39.753. Indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,9 persen menjadi 5.584. Sedangkan Komposit Nasdaq melemah 2,0 persen menjadi 18.283, memecahkan tujuh rekor berturut-turut pada indeks yang berfokus pada teknologi tersebut.
Hal ini terjadi karena imbal hasil obligasi treasury AS semakin turun di tengah meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga setelah data inflasi AS yang lebih baik. Sementara dua dari tiga indeks berakhir di wilayah negatif karena melemahnya saham Nvidia, Apple, dan ekuitas teknologi lainnya yang memimpin pasar pada 2024.
Sedangkan greenback melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), setelah data menunjukkan harga konsumen AS secara tak terduga turun pada Juni. Para pedagang memperhitungkan kemungkinan Federal Reserve mulai memotong suku bunga di September.
Indeks dolar terakhir turun 0,66 persen menjadi 104,28 dan mencapai level terendah 104,07, terendah sejak 7 Juni. Terhadap yen, dolar turun 1,95 persen menjadi 158,49 dan mencapai level terendah 157,4, yang merupakan titik terlemah sejak 17 Juni. Sedangkan euro menguat 0,45 persen menjadi US$1,088.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News