1
1

REVIEW SEPEKAN: Mayoritas Data Pasar Ditutup Positif

Suasana perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 8 sampai dengan 12 Juli 2024 mayoritas ditutup pada zona positif.

Kenaikan tertinggi pekan lalu terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan yang mengalami peningkatan sebesar 15,29% menjadi 1,09 juta kali transaksi dari 947.000 kali transaksi pada pekan sebelumnya.

“Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan turut mengalami peningkatan sebesar 11,97% menjadi 17,41 miliar lembar saham dari 15,55 miliar lembar saham pada pekan lalu,” kata Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 15 Juli 2024.

|Baca juga: Nantikan Suku Bunga The Fed Turun, Begini Strategi Investasi Saham yang Tepat!

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di penutupan pekan lalu mengalami kenaikan, yaitu sebesar 1,02% menjadi berada pada level 7.327,590 dari level 7.253,372 pada penutupan pekan sebelumnya. ⁠

Kapitalisasi pasar bursa selama sepekan mengalami peningkatan sebesar 0,37% menjadi Rp12.478 triliun dari Rp12.431 triliun pada sepekan yang lalu. Rata-rata nilai transaksi harian mengalami penurunan sebesar 1,78% menjadi Rp10,46 triliun dari Rp10,65 triliun pada penutupan pekan yang lalu.

Pergerakan investor asing pada perdagangan akhir pekan lalu mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,24 triliun dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp3,53 triliun.

 

Pencatatan Efek

Selama sepekan dalam periode 8 sampai dengan 12 Juli 2024 terdapat 5 pencatatan saham, 18 obligasi, 4 sukuk, 1 waran, dan 1 SPE-GRK di BEI. Mengawali pekan ini pada Senin (8/7), perdagangan BEI dibuka dalam rangka pencatatan perdana saham PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) di Papan Utama, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) di Papan Pengembangan, dan PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF) di Papan Utama. BLES merupakan perusahaan tercatat ke-28 di BEI pada tahun 2024 dan bergerak pada sektor Barang Baku dengan subindustri Material Konstruksi. BLES merupakan perusahaan manufaktur bata ringan AAC dengan merek BLESSCON dan SUPERIORE BLOCK.

|Baca juga: Genjot Transaksi ETF, BEI dan KSEI Beri Insentif Baru

Selanjutnya, ISEA sebagai perusahaan ke-29 yang tercatat di BEI pada tahun 2024 bergerak pada sektor Barang Konsumen Primer dengan subindustri Ikan, Daging & Produk Unggas. ISEA merupakan salah satu produsen dan eksportir produk olahan udang terintegrasi di Indonesia dengan brand Soematra-ku. Selain saham, ISEA juga mencatatkan Warrant I dengan kode ISEA-W.

Kemudian, GOLF yang merupakan perusahaan tercatat ke-30 di BEI pada tahun 2024 bergerak pada sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan subindustri Fasilitas Rekreasi & Olah Raga. GOLF merupakan perusahaan yang bergerak di industri hospitality dalam bentuk pemilikan sekaligus pengelolaan lapangan golf di Indonesia dan sejak tahun 2022 berekspansi serta bertransformasi menjadi perusahaan properti terpadu dengan aset properti berkualitas tinggi.

Pada hari yang sama, terdapat pencatatan 14 Obligasi dan 3 Sukuk di BEI yakni Obligasi Berkelanjutan V Bank BTPN Tahap I Tahun 2024 oleh PT Bank BTPN Tbk, Obligasi Berkelanjutan IV Bank Panin Tahap I Tahun 2024 oleh PT Bank Panin Indonesia Tbk, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan IV Bank Panin Tahap I Tahun 2024 oleh PT Bank Panin Indonesia Tbk, Obligasi III Bussan Auto Finance Tahap I Tahun 2024 oleh PT Bussan Auto Finance, Obligasi Berkelanjutan IV Maybank Finance Tahap I Tahun 2024 oleh PT Maybank Indonesia Finance, Obligasi III Hino Finance Indonesia Tahun 2024 oleh PT Hino Finance Indonesia, dan Obligasi Berkelanjutan VI Pegadaian Tahap I Tahun 2024 oleh PT Pegadaian, Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Pegadaian Tahap I Tahun 2024 oleh PT Pegadaian.

Selanjutnya ada Obligasi Berkelanjutan III Jasa Marga Tahap I Tahun 2024 oleh PT Jasa Marga Tbk, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan IV Bank BJB Tahap I Tahun oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, Obligasi Berkelanjutan II Angkasa Pura I Tahap I Tahun 2024 oleh PT Angkasa Pura I, Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2024 oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Obligasi III Wahana Inti Selaras Tahun 2024 oleh PT Wahana Inti Selaras, Obligasi Berkelanjutan III Mayora Indah Tahap I Tahun 2024 oleh PT Mayora Indah Tbk, Sukuk Mudharabah Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Pegadaian Tahap I Tahun 2024 oleh PT Pegadaian, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Pegadaian Tahap I Tahun 2024 oleh PT Pegadaian, dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2024 oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

|Baca juga: BEI Harmonisasi Aturan Delisting dan Relisting

Selain itu masih pada hari yang sama, IDXCarbon mencatatkan unit karbon Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) atas proyek Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul milik PT PLN Indonesia Power dengan nomor SPE-10-PR-X-2023-16887. Jumlah unit karbon yang dicatatkan adalah sebesar 1.598 ton CO2 ekuivalen (tCO2e) untuk vintage 2021 dan  11.334 tCO2e untuk vintage 2022. Dengan pencatatan tersebut, saat ini telah terdapat SPE-GRK dari 3 proyek berbeda yang terdaftar di IDXCarbon.

Pada Selasa (9/7), perdagangan BEI dibuka dalam rangka pencatatan perdana saham PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) sebagai Perusahaan tercatat ke-31 pada tahun 2024 di Papan Pengembangan. GUNA bergerak pada sektor Barang Konsumen Primer dengan subindustri Perkebunan & Tanaman Pangan. GUNA merupakan produsen makanan dan kacang-kacangan yang berkualitas di Indonesia dengan merk Almonesia dan John Farmer.

Kemudian pada Rabu (10/7), terdapat pencatatan 1 saham, 1 sukuk, dan 4 obligasi di BEI yaitu saham PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS), Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar Berkelanjutan I CIMB Niaga Auto Finance Tahap I Tahun 2024 oleh PT CIMB Niaga Auto Finance Tbk, Obligasi Berkelanjutan III Jaya Ancol Tahap I Tahun 2024 oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Obligasi Berkelanjutan IV Protelindo Tahap I Tahun 2024 oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, Obligasi Berkelanjutan IV Adhi Karya Tahap I Tahun 2024 oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan Obligasi Terkait Keberlanjutan I Spindo Tahun 2024 oleh PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. LABS yang bergerak pada sektor Kesehatan dengan sub industri Penyedia & Distribusi Perlengkapan Kesehatan mencatatkan sahamnya di Papan Pengembangan dan menjadi perusahaan ke-32 yang tercatat di BEI pada 2024.

Selanjutnya pada Kamis (11/7), Obligasi Berkelanjutan I Eagle High Plantations Tahap I Tahun 2024 oleh PT Eagle High Plantations Tbk mulai dicatatkan di BEI. Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 89 emisi dari 58 emiten senilai Rp74,78 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 600 emisi dengan outstanding sebesar Rp485,22 triliun dan US$54,758 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp6.049,24 triliun dan US$502,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) dengan jumlah 10 emisi dengan nilai Rp2,93 triliun.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Cinema XXI Bukukan Pendapatan Rp1,3 Triliun di Kuartal I/2024
Next Post Bank Mega Syariah Komitmen Pacu Literasi dan Inklusi Keuangan Pelajar

Member Login

or