Media Asuransi, JAKARTA – PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) merevisi target pendapatan sales pada 2024 dari Rp200 miliar menjadi Rp120 miliar di antaranya karena tertundanya penyelesaian pabrik di Kendal, Jawa Tengah.
Sekretaris Perusahaan Maxindo Karya Anugerah Carolina Renata Djaja menjelaskan sehubungan dengan groundbreaking pada tanggal 2 Mei 2024, maka timeline penyelesaian pabrik akan ditargetkan selesai pada Maret 2025, dimana meleset dari perencanaan awal yaitu kuartal III/2024.
“Hal ini disebabkan penyelesaian pemadatan tanah melalui metode Prefabricated Vertical Drain (PVD) baru selesai pada akhir tahun 2023, kemudian tim mematangkan rencana layout pembangunan, memfinalisasikan desain serta anggaran dan juga menunggu penawaran dari beberapa vendor kontraktor. Dimana akhirnya perseroan baru memulai konstruksi pada awal bulan Mei 2024,” jelasnya dalam keterbukaan informasi publik dikutip, Selasa, 16 Juli 2024.
|Baca juga: Unilever Alami Penurunan Penjualan 4,9% pada Kuartal I/2024
Sehubungan dengan ditundanya jadwal penyelesaian pabrik di Kendal, sambung dia, akan mempengaruhi pencapaian proyeksi pendapatan perseroan. Pada awalnya, perseroan memproyeksikan pendapatan sales sebesar Rp200 miliar pada tahun 2024. Namun perseroan telah merevisi proyeksi pendapatan sales tahun 2024 menjadi Rp120 miliar.
“Diharapkan dengan adanya pembelian mesin extruder baru yang telah perseroan terima pada awal bulan Juni 2024 and sedang on-trial, dapat menambah sales di semester 2 tahun 2024 ini dan mendatang, sebelum selesainya pembangunan pabrik ke 3 di Kendal.”
Dia menambahkan kendala yang dihadapi perseroan dalam membangun pabrik ke-3 ini salah satunya adalah ketersediaan material konstruksi seperti beton pre-cast yang harus indent terlebih dahulu dikarenakan permintaan di sekitar daerah Semarang-Kendal yang cukup tinggi dan juga cuaca kalau hujan terus menerus.
“Biaya yang terealisasi untuk pembangunan pabrik ke 3 di Kawasan Industri Kendal (KIK) sudah sekitar 46% dari total anggaran pembangunan pabrik yaitu sekitar Rp190 miliar.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News