1
1

Sejumlah Faktor Ini Bakal Pengaruhi Harga Kripto pada Pekan Ini

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Ajaib Kripto memperkirakan pergerakan harga kripto dalam pekan ini akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor termasuk rilis laporan inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat (26/7/2024.

Bitcoin telah mengalami lonjakan harga yang luar biasa beberapa minggu terakhir. Pada Selasa (23/7/2024) pukul 08:00 WIB, Bitcoin (BTC) diperdagangkan di harga US$67.495, meskipun turun 0,96% dalam 24 jam terakhir. Bitcoin  telah naik lebih dari 4,30% dalam sepekan terakhir dan melesat 18,75% dalam dua minggu terakhir.

Lonjakan ini mendorong BTC ke level tertinggi enam minggu, di mana sempat diperdagangkan di atas US$68.000 pada Senin (22/7/2024), melonjak dari sekitar US$63.500 pada tanggal 15 Juli lalu. Faktor-faktor utama yang mendorong reli ini meliputi pengaruh politik, inflow ETF Bitcoin Spot, antusiasme ETF Ethereum, dan indikator ekonomi serta data inflasi.

|Baca juga: Harga Bitcoin Diramal Punya Peluang Sentuh Level US$69.000

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan, situasi politik di AS berperan dalam membentuk sentimen pasar. Peristiwa baru-baru ini, seperti upaya pembunuhan yang gagal terhadap mantan Presiden Donald Trump dan pengunduran diri Presiden Joe Biden dari pemilu, mempengaruhi kepercayaan investor.

“Selain itu, rumor bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) akan segera menyelesaikan kasus besar berpotensi memberikan dorongan tambahan pada pasar kripto,” katanya dalam riset dikutip, Rabu, 24 Juli 2024.

ETF Bitcoin Spot juga memainkan peran penting dalam kenaikan harga baru-baru ini. Pekan lalu, ETF ini menghasilkan arus masuk sekitar US$1,24 miliar selama lima hari perdagangan, menunjukkan penutupan positif sepanjang tiga pekan terakhir. Lonjakan investasi ini memberikan momentum besar pada pergerakan harga Bitcoin, memperkuat keyakinan investor terhadap aset digital ini.

Selain Bitcoin, Ethereum (ETH) juga mendapat manfaat dari sentimen pasar yang positif secara keseluruhan, meskipun pada tingkat yang lebih rendah. Antisipasi seputar ETF Ethereum spot, yang akan mulai diperdagangkan pada 23 Juli, berkontribusi pada keuntungan pasar. Pada Selasa (23/7/2024), harga ETH mengalami kenaikan sebesar 6% selama seminggu terakhir, mencerminkan sentimen bullish yang meluas di pasar kripto.

Pekan ini

Minggu ini, Chicago Board Options Exchange (Cboe) mengeluarkan pemberitahuan pencatatan untuk lima ETF Ethereum spot baru yang dijadwalkan mulai diperdagangkan pada 23 Juli 2024, yang diharapkan dapat memberikan dorongan tambahan bagi pasar kripto.

Di sisi lain, gugatan hukum antara Ripple dan SEC mendekati titik kritis dengan rapat tertutup SEC dijadwalkan ulang menjadi 25 Juli 2024. Antisipasi akhir kasus ini mendorong harga XRP melonjak 13% dalam sepekan terakhir, dengan banyak pakar berspekulasi tentang kemungkinan penyelesaian.

Data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) yang lebih rendah dari perkiraan dua minggu lalu menjadi landasan bagi kenaikan harga Bitcoin setelah penurunan signifikan sebelumnya.

|Baca juga: Kupas Tuntas Sejarah hingga Cara Kerja Bitcoin

Dengan perkembangan penting yang diantisipasi dalam waktu dekat, termasuk rilis laporan inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat (26/7/2024), pasar kripto menunjukkan dinamika menarik. Indeks harga PCE diperkirakan turun dari 2,6% YoY pada Mei menjadi 2,4% YoY pada Juni, terendah sejak Februari 2021. Indeks harga PCE inti juga diperkirakan turun 0,1 poin persentase menjadi 2,5% YoY pada Juni, terendah dalam tiga tahun terakhir.

Panji melanjutkan, pengumuman data PCE pada Jumat akan memberikan reaksi ke BTC , jika hasilnya sesuai atau lebih rendah dari ekspektasi pasar maka berpotensi akan mendorong BTC melampaui level resistance di US$69.000 untuk menuju ke US$69.000. “Sementara jika angka nya di atas ekspektasi pasar maka potensi akan membawa BTC kembali turun ke support di $64.000.”

Mantan Presiden Donald Trump dijadwalkan memberikan pidato utama di Konferensi Bitcoin 2024 di Nashville pada 25-27 Juli. Adapun, Trump mungkin akan mengumumkan Bitcoin sebagai aset cadangan strategis AS.

“Menetapkan Bitcoin sebagai aset cadangan strategis akan memperkuat narasi ’emas digital’ bagi Bitcoin dan meningkatkan stabilitas ekonomi. Keputusan ini dapat meningkatkan legitimasi Bitcoin, menarik investor baru, dan mendorong harga Bitcoin naik,” ujar Panji.

Panji menambahkan prospek BTC pada akhir tahun berpotensi cerah didukung sentimen positif seperti inflasi AS yang terkendali, penurunan suku bunga oleh The Fed mulai September, dan kemungkinan kemenangan Trump pada pemilihan November.

“Berdasarkan data 2013-2023, BTC rata-rata naik lebih dari 80% di Q4, sehingga besar kemungkinan BTC mencetak harga tertinggi baru melampaui $75.000 dengan target sekitar US$90.000-US$100.000 pada akhir tahun 2024,” tutup Panji.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Mencabut Izin Usaha PT BPR Lubuk Raya Mandiri
Next Post Astra Financial Berkolaborasi dengan IbuKardus Peringati Hari Anak Nasional

Member Login

or