1
1

Penjualan Matahari (LPPF) Tergerus Lemahnya Kemampuan Belanja Konsumen

Matahari adalah platform ritel terbesar di Indonesia, dengan 155 gerai di 81 kota di seluruh Indonesia. | Foto: matahari.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatatkan penurunan penjualan pada semester I/2024 menjadi Rp7,23 triliun, turun 2,2% dibandingkan dengan semester I/2023, setara dengan SSSG sebesar -2,8%.

Perseroan menyorot dampak dari periode Lebaran yang menantang dan rendahnya kemampuan belanja konsumen yang masih terus berlanjut sehingga mempengaruhi performa penjualan.

Margin kotor mencapai 34,9%, turun dari 35,4% di periode yang sama tahun lalu, akibat pembersihan stok di awal tahun. Earnings Before Interest Tax, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp988 miliar, dengan laba bersih sebesar Rp626 miliar.

|Baca juga: Penjualan Tumbuh 1,1%, Matahari (LPPF) Usulkan Pembayaran Dividen Rp200 per saham

Berdasarkan hasil semester pertama, manajemen memproyeksikan EBITDA tahun buku 2024 sebesar Rp1,2 triliun.

“Hasil keuangan di paruh pertama menunjukkan lemahnya kemampuan belanja konsumen yang masih terus berlanjut, terutama untuk pakaian dan alas kaki. Meskipun begitu, kami tetap berkomitmen pada rencana-rencana strategis untuk pertumbuhan jangka panjang.” kata Monish Mansukhani, CEO Matahari, dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 25 Juli 2024.

Perseroan, sambung dia, juga akan berfokus pada peningkatan operasional dan upaya untuk memperluas jangkauan kami agar bisa melayani pelanggan dengan lebih baik.

Matahari terus mengalami kemajuan dalam rencana-rencana strategisnya, terutama dalam hal merchandising. Perseroan berencana untuk meningkatkan produktivitas melalui perluasan area dan penambahan variasi produk dari merekmerek konsinyasi utamanya. Rebranding merek-merek eksklusif terus dilakukan untuk menarik lebih banyak pelanggan, dan merek in-house SUKO siap untuk memperluas jangkauannya ke lebih banyak gerai.

|Baca juga: Matahari Department Store Buka Gerai Baru di AEON Deltamas, Cikarang

Matahari akan terus memanfaatkan influencer dan media sosial untuk meningkatkan kesadaran merek. Perseroan juga merencanakan kampanye besar pada paruh kedua tahun 2024 dengan fokus untuk membangun komunitas dan peningkatan keterlibatan merek.

Inisiatif-inisiatif digital terus mengalami kemajuan dengan 58% vendor konsinyasi (CV) kini telah bergabung dengan platform pemasok. User experience diharapkan akan meningkat dengan variasi produk CV yang lebih banyak, live commerce, pemenuhan pesanan dari gerai, dan fitur pencarian yang lebih baik.

Perseroan menunda pembukaan gerai baru untuk paruh kedua tahun ini dan secara selektif membuka gerai hanya di mal-mal berkualitas tinggi. Perseroan tetap berfokus pada pengelolaan biaya. Negosiasi biaya sewa pada paruh pertama tahun ini telah menghasilkan penghematan, didukung oleh potongan sewa dan perjanjian sewa yang fleksibel.

“Inisiatif untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja telah direncanakan untuk paruh kedua tahun ini dan diharapkan dapat membuahkan hasil positif.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Goto Gojek Tokopedia (GOTO) Galang Pendanaan Baru via Private Placement
Next Post Lulus Fit and Proper Test, Novi Imelda Efektif Jadi Direktur Bahana TCW Investment

Member Login

or