Media Asuransi, JAKARTA – Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) telah menerima dan menangani 1.083 pengaduan sepanjang semester I/2024. Perinciannya 1.073 pengaduan berasal dari kanal Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan 10 pengaduan Non APPK melalui walk-in atau mengirim surat langsung ke LAPS SJK.
Kepala Hubungan Kelembagaan LAPS SJK, Raymas Putro, menjelaskan bahwa secara total LAPS SJK telah menerima dan menangani 6.733 pengaduan sejak 1 Januari 2021 sampai dengan 30 Juni 2024. Pengaduan yang diterima LAPS SJK masih didominasi dari sektor Perbankan, dan IKNB.
|Baca juga: Mari Mengenal LAPS SJK
“Lima besar sektor jasa keuangan yang paling banyak diadukan tahun 2024 adalah sektor perbankan dengan 504 pengaduan, fintech p2p lending/LPBBTI sebanyak 264 pengaduan, sektor pembiayaan 170 pengaduan, asuransi 133 pengaduan, dan pasar modal enam pengaduan,” kata Raymas dalam keterangan resmi, Jumat, 26 Juli 2024.
Lebih lanjut dia katakan bahwa tren pengaduan 2024 cenderung tidak mengalami peningkatan yang signifikan, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Jumlah yang diterima adalah 1.071 pengaduan atau hanya tumbuh satu persen dengan periode yang sama di tahun ini.
“Jika melihat tren pengaduan saat ini, prediksi kami hingga akhir tahun 2024, pengaduan yang diterima LAPS SJK meningkat sekitar 8-10 persen,” ujar Raymas.
|Baca juga: LAPS SJK Terima 2.501 Pengaduan, Termasuk 260 dari Nasabah Asuransi
Dia jelaskan, LAPS SJK telah menindaklanjuti seluruh pengaduan yang masuk dengan melakukan verifikasi dari setiap pengaduan. Sesuai POJK 61/POJK.07/2020, pengaduan yang dapat diselesaikan oleh LAPS SJK adalah pengaduan sudah melalui proses internal dispute resolution (IDR), atau bukan sedang dalam proses atau pernah diputus oleh lembaga peradilan, arbitrase, atau lembaga alternatif penyelesaian sengketa lain, dan/atau bersifat keperdataan.
Sampai dengan 30 Juni 2024, jumlah pengaduan yang telah selesai mencapai 2.511, terdiri dari 1.442 pengaduan selesai melalui verifikasi, 1.126 selesai melalui mediasi, dan 22 selesai melalui arbitrase. Selain itu, terdapat 2.810 pengaduan yang ditolak atau tidak memenuhi kriteria di LAPS SJK.
Selanjutnya, pengaduan 2024 berdasarkan demografi provinsi domisili konsumen yang mengajukan permohonan penyelesaian sengketa di LAPS SJK pada semester I/2024 masih didominasi dari Pulau Jawa yaitu DKI Jakarta 303 pengaduan, Jawa Barat 206 pengaduan, Jawa Timur 111, Sumatera Utara 104, Jawa Tengah 56, dan provinsi lainnya 303 pengaduan.
Sementara itu dari jenis produk jasa keuangan yang diadukan, trennya masih sama yaitu yang terbanyak diadukan adalah produk fintech p2p lending, berupa produk pinjaman online multiguna dengan kontribusi 23 persen, kartu kredit 12 persen, pembiayaan multiguna delapan persen, kredit pemilikan rumah atau KPR lima persen, produk tabungan lima persen, asuransi unitlink lima persen, dan sisanya dari produk lainnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News