1
1

Beban Keuangan Tinggi, Krakatau Steel Rugi Rp983,64 Miliar pada Kuartal II/2024

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau selanjutnya disebut “Perseroan” dalam Laporan Tahunan ini, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang produksi baja. | Foto: krakatausteel.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) sampai dengan kuartal II/2024 mencatatkan pendapatan sebesar US$444,67 juta atau setara dengan Rp7,3 triliun.

Perseroan berhasil memperoleh laba bruto sebesar US$48,23 juta atau setara Rp790,72 miliar, dengan capaian gross profit sebesar 10,8%. Dari sisi biaya usaha terjadi penurunan sebesar 14% menjadi sebesar US$56,36 juta atau setara Rp924,02 miliar.

Namun demikian, dengan masih tingginya beban keuangan yang harus ditanggung perseroan yaitu sebesar US$61,93 juta atau setara Rp1,02 triliun, perseroan sampai dengan kuartal II/2024 ini masih membukukan rugi periode berjalan sebesar US$60,00 juta atau setara dengan Rp983,64 miliar.

|Baca juga: Krakatau Steel Bukukan Pendapatan Rp22,45 Triliun sepanjang 2023

Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo menjelaskan kinerja sampai dengan kuartal II/2024 masih belum lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, seiring dengan belum optimalnya kinerja dari segmen baja akibat dari kondisi pasar baja global yang masih sangat volatil yang salah satunya dipicu oleh pelemahan permintaan baja di Tiongkok sehingga mendorong Tiongkok gencar melakukan ekspor baja ke pasar global.

“Selain itu belum beroperasinya fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM#1) akibat force majeure sejak Mei 2023 juga menyulitkan peningkatan kinerja perseroan,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 29 Juli 2024.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, perseroan telah menerapkan serangkaian strategi dan mengambil langkah-langkah preventif yang dibutuhkan untuk memastikan proses recovery pabrik HSM#1 berjalan sesuai target dan diharapkan produksi pertama produk HRC pasca perbaikan akan lahir pada kuartal IV/2024. Sehingga keberlangsungan usaha perseroan dalam jangka panjang tetap terjaga.

|Baca juga: Krakatau Steel (KRAS) Ekspor 30.000 Ton Baja ke Italia

Salah satu strategi terkait hal tersebut di antaranya dapat dilakukan dengan optimalisasi penyerapan produk Krakatau Steel Group di pasar domestik maupun proyek strategis nasional, seperti misalnya beberapa waktu lalu Krakatau Steel Group melalui PT Krakatau Pipe Industries melakukan pengiriman pipa gas untuk kebutuhan proyek Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS).

“Krakatau Steel Group sudah mengirimkan lebih dari 6.000 ton pipa baja untuk diaplikasikan pada pipa tiang pancang, struktural, dan konduktor dalam proyek tersebut,” tambah Purwono.

Lebih lanjut, Purwono menyampaikan bahwa Krakatau Steel dan group terus mengupayakan peningkatan kinerja bersama dengan bersinergi dan berkolaborasi pada berbagai proyek strategis nasional bersama perusahaan BUMN lainnya agar dapat merealisasikan pemenuhan kebutuhan baja nasional.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Per 30 Juni 2024, Dyandra (DYAN) Kantongi Laba Bersih Rp85 Miliar
Next Post Tabungan Haji Bank Mega Syariah Melonjak 12,47% Jadi Rp266 Miliar hingga Juni 2024

Member Login

or