Media Asuransi, GLOBAL – Fitch Ratings menyampaikan regulasi asuransi di China menunjukkan kemajuan signifikan dengan semakin meningkatnya standar yang diterapkan. Dalam laporan terbaru, Fitch mencatat, meskipun lingkungan regulasi di China masih berkembang, namun ada tanda-tanda positif dari peningkatan standar tersebut.
Salah satu indikator utama adalah adopsi standar akuntansi IFRS 17 oleh perusahaan asuransi China yang terdaftar di bursa saham mulai 2023. Langkah ini menunjukkan komitmen industri asuransi di China untuk menyelaraskan praktik akuntansi mereka dengan standar internasional yang lebih transparan dan konsisten.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Senin, 29 Juli 2024, tidak hanya itu, perusahaan asuransi lainnya juga diwajibkan untuk beralih ke standar IFRS 17 pada 2026.
Hal ini merupakan langkah besar bagi pasar asuransi domestik di China, yang dikenal sangat canggih dan menawarkan berbagai produk di segmen asuransi jiwa dan non-jiwa untuk klien korporat maupun individu.
|Baca juga: Tabungan Haji Bank Mega Syariah Melonjak 12,47% Jadi Rp266 Miliar hingga Juni 2024
Regulasi industri keuangan di China saat ini diawasi oleh Administrasi Nasional Regulasi Keuangan (NAFR), yang didirikan pada Mei 2023.
NAFR bertugas untuk menstandarkan perilaku keuangan, meningkatkan efisiensi regulasi, serta mengurangi biaya kepatuhan dan risiko yang terkait dengan berbagai standar yang berbeda. Badan ini beroperasi langsung di bawah Dewan Negara dan menggantikan Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China.
|Baca juga: Asosiasi DPLK Gelar Talkshow Bertajuk Perencanaan Keuangan
Dengan adanya perubahan regulasi ini, Fitch Ratings optimistis industri asuransi di China akan semakin kuat dan transparan, serta mampu menghadapi tantangan di masa depan dengan lebih baik.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News