1
1

Manufaktur ASEAN Terus Catatkan Perbaikan

Jumlah angkatan kerja di Indonesia semakin meningkat. | Foto: setkab.go.id

Media Asuransi, JAKARTA – Menurut data terkini PMI® dari S&P Global, manufaktur ASEAN terus mencatat perbaikan pada kondisi bisnis pada bulan Juli 2024.

Awal triwulan ketiga diperkirakan aktivitas bisnis dan pekerjaan baru yang masuk masing-masing mengalami perpanjangan periode ekspansi. Akibatnya, ketenagakerjaan naik marginal selama dua bulan berjalan.

Akan tetapi, responden survei terus menghadapi kenaikan harga input dengan laju inflasi paling tajam sejak bulan Februari. Headline Purchasing Managers’ Index™ (PMI®) Manufaktur ASEAN dari S&P Global tercatat di angka 51,6 pada bulan Juli. Angka sedikit berubah dari yang tercatat pada bulan Juni (51,7).

Perbaikan tingkat sedang pada kondisi bisnis merupakan yang ketujuh dalam beberapa bulan. Output tumbuh pada tingkat sedang pada bulan Juli karena sektor manufaktur ASEAN terus melanjutkan periode ekspansi yang dimulai pada bulan Oktober 2021. Bisnis baru yang masuk naik solid dan pada laju tercepat sejak bulan April 2023.

|Baca juga: Waduh! Ekspansi Manufaktur Indonesia Melambat pada Juli 2024

Namun, bisnis ekspor baru terus menurun, memperpanjang periode penurunan saat ini ke 26 bulan. Perusahaan manufaktur ASEAN menunjukkan kenaikan tingkat susunan staf selama dua bulan berjalan, dengan laju penciptaan lapangan kerja tidak berubah dari kondisi bulan Juni. Perbaikan kecil sejalan dengan kenaikan tingkat bisnis yang belum terselesaikan.

Pada awal kuartal ketiga tercatat tekanan kapasitas selama lima bulan berjalan. Harga input mengalami inflasi pada laju tercepat sejak bulan Februari. Kenaikan beban biaya mengarah pada kenaikan harga jual, laju inflasi juga paling sering disebutkan sejak bulan Februari. Ini adalah bulan keempat biaya naik pada laju paling tajam.

Aktivitas pembelian naik pada tingkat sedang di antara perusahaan manufaktur ASEAN. Dengan permintaan input meningkat, kinerja vendor menurun pada laju tercepat sejak bulan Januari 2023. Sementara itu, stok input turun untuk pertama kali sejak bulan Februari dengan laju tercepat sejak bulan November 2023.

Volume barang jadi juga menurun. Bulan Juli memperpanjang periode penurunan menjadi 15 bulan, meski tingkat penurunan berkurang dari bulan Juni. Sentimen positif kembali tercatat di sektor manufaktur ASEAN. Pada awal triwulan ketiga terlihat harapan untuk dua belas bulan mendatang mencapai posisi tinggi empat bulan.

|Baca juga: Manufaktur ASEAN Alami Perbaikan yang Solid pada Juni 2024

Menanggapi data PMI Manufaktur ASEAN, Maryam Baluch, Ekonom S&P Global Market Intelligence mengatakan pertumbuhan di sektor manufaktur ASEAN pada semester pertama terus berlanjut memasuki semester kedua 2024. Kondisi permintaan terus menguat, dengan pertumbuhan permintaan baru naik ke posisi tertinggi dalam 15 bulan, yang kemudian mendorong perusahaan menaikkan produksi pada tingkat solid pada bulan Juli.

Terlebih lagi, sambung dia, perbaikan berkelanjutan mendorong produsen untuk menambah jumlah staf selama dua bulan berturut-turut, meski jumlah lapangan kerja masih tergolong sedang.

“Akan tetapi, tekanan inflasi juga kembali menguat pada periode survei terkini. Tekanan harga berkelanjutan dapat menghambat pertumbuhan pada bulan-bulan mendatang dan menunjukkan bahwa bank sentral di seluruh wilayah sedang menjaga kebijakan suku bunga dengan ketat,” jelasnya dalam riset dikutip, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Cara Cerdas Merencanakan Keuangan via Prinsip SMART
Next Post PT Asuransi Wahana Tata: Premi Bruto Meningkat

Member Login

or