1
1

Perbankan Salurkan Kredit Rp7.478,4 triliun per Juni 2024

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae. | Foto: youtube ojk

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai total penyaluran kredit per Juni 2024 sebesar Rp7.478,4 triliun. Secara tahunan, pertumbuhan penyaluran kredit per Juni 2024 melanjutkan catatan double digit growth yakni sebesar 12,36 persen year on year (yoy).

“Secara bulanan atau month to month (mtm) kredit mengalami peningkatan sebesar Rp102,29 triliun, atau tumbuh sebesar 1,39 persen mtm,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam jumpa pers secara daring, Senin, 5 Agustus 2024.

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,09 persen yoy. Seecara nominal yang terbesar adalah Kredit Modal Kerja sehingga menjadi sebesar Rp3.389,53 triliun.

|Baca juga: Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Positif

“Ditinjau dari kepemilikan bank, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu tumbuh sebesar 14,95 persen yoy,” tutur Dian

Sejalan dengan pertumbuhan Kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif.  Pada  Juni 2024, DPK tercatat tumbuh sebesar 0,27 persen mtm atau meningkat sebesar 8,45 persen yoy menjadi Rp8.722,03 triliun. Giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu 13,48 persen yoy.

Likuiditas industri perbankan pada Juni 2024 memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) sebesar 112,33 persen dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 25,37 persen. Masing-masing jauh di atas threshold, yakni AL/NCD sebesar 50 persen dan AL/DPK sebesar 10 persen.

Dian juga menjelaskan bahwa kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross perbankan yang menurun menjadi sebesar 2,26 persen, dibandingkan Mei 2024 sebesar 2,34 persen. Sedangkan NPL net sebesar 0,78 persen per Juni 2024.

Loan at Risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 10,51 persen, dibandingkan Mei 2024 sebesar 10,75 persen. “Rasio LaR tersebut juga sudah semakin mendekati level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93 persen pada Desember 2019,” kata Dian.

|Baca juga: Kredit Perbankan di Kuartal II/2024 Tumbuh 12,36%

Adapun NPL gross UMKM pada bulan Juni 2024 tercatat menurun menjadi 4,04 persen, turun dibandingkan per Mei 2024: 4,27 persen. Sejalan dengan penurunan LaR total kredit, LaR kredit UMKM juga mengalami penurunan yaitu menjadi sebesar 13,50 persen, dari tahun sebelumnya sebesar 16,84 persen. Rasio LaR UMKM saat ini juga semakin mendekati level sebelum pandemi, yakni per Desember 2019 yang sebesar 12,74 persen.

Menurut Dian, ssecara umum, rerata tertimbang suku bunga DPK dalam tren meningkat sejalan dengan naiknya suku bunga acuan selama setahun terakhir. Di sisi lain, pergerakan rerata suku bunga kredit cenderung flat, dengan suku bunga Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Konsumtif (KK) menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini disebabkan prioritas bank untuk tetap menjaga kualitas kreditnya meskipun NIM (net interest margin) menjadi turun. NIM menurun secara yoy dari sebesar 4,8 persen pada Juni 2023 menjadi sebesar 4,57 persen pada Juni 2024. Meskipun demikian, tingkat profitabilitas bank (ROA) masih tetap tinggi yakni sebesar 2,66 persen, yang menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil.

Ketahanan perbankan juga ditopang oleh permodalan (capital adequacy rasio/CAR) yang masih di level yang tinggi yaitu sebesar 26,18 persen dan menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Rekomendasi Saham Berpotensi Cuan saat IHSG Terkoreksi Agresif
Next Post Market Brief: Wall Street Anjlok, Indeks S&P 500 Catat Hari Terburuk

Member Login

or