Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari Gallagher Re mengungkapkan Badai Debby akan tetap menjadi peristiwa yang ‘sangat terkendali’ untuk industri reasuransi, dengan kerugian gabungan akibat angin dan banjir yang diasuransikan dari pasar asuransi swasta serta National Flood Insurance Program (NFIP) diperkirakan berada dalam kisaran US$1-2 miliar.
Debby pertama kali mendarat sebagai badai kategori 1 di wilayah Big Bend, Florida, pada 5 Agustus, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 80 mph. Setelah melemah, Debby mendarat kembali di dekat Bulls Bay, South Carolina, pada 8 Agustus sebagai badai tropis dengan kecepatan angin 50 mph.
Dilansir dari Reinsurance News, Senin, 12 Agustus 2024, menurut Gallagher Re, survei awal menunjukkan dampak angin lebih ringan daripada yang diperkirakan semula. Sebaliknya, gelombang badai dan banjir signifikan di daratan menjadi penyumbang utama kerugian.
Berdasarkan data kerugian historis, Gallagher Re mencatat badai kategori 1 yang mendarat di wilayah pantai utara Teluk Florida biasanya mengakibatkan kerugian terkait angin mendekati atau di bawah US$1 miliar.
|Baca juga: Apa Itu Inklusi Keuangan? Simak Penjelasannya di Sini!
|Baca juga: Berikut Tips Hadapi Lonjakan Inflasi Medis dengan Bijak
“Yang belum diketahui adalah banjir yang terus berlanjut di Tenggara dan jalur masa depan Debby melintasi Mid-Atlantic dan Timur Laut,” kata Gallagher Re.
Dengan demikian, Gallagher Re memperkirakan kerugian gabungan akibat angin dan air dari Debby kemungkinan berada dalam kisaran US$1 miliar hingga US$2 miliar untuk pasar asuransi swasta serta entitas publik seperti NFIP atau program asuransi tanaman USDA’s RMA.
Namun demikian, proyeksi kerugian finansial masih dianggap awal dan dapat berubah. Hujan dan banjir yang berlangsung lama di Tenggara masih terus berlanjut, dan ada kompleksitas terkait dengan sejauh mana dan tingkat keparahan dampak hidrologis.
Kerugian ekonomi keseluruhan kemungkinan jauh lebih tinggi. Sementara kabupaten pesisir di Florida, Georgia, dan Carolina memiliki tingkat partisipasi NFIP berkisar antara 10 persen hingga 50 persen, persentase polis aktif menurun drastis saat memasuki daerah pedalaman.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News