1
1

Moody’s Ramal Kerugian Industri Asuransi AS dari Badai Debby Kurang dari US$1,5 Miliar

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Moody’s RMS Event Response menyatakan industri asuransi swasta di Amerika Serikat (AS) diperkirakan mengalami kerugian yang tidak melebihi US$1,5 miliar akibat Badai Debby. Sementara kerugian yang ditanggung Program Asuransi Banjir Nasional (NFIP) dari peristiwa ini diproyeksikan berada di bawah US$300 juta.

Badai Debby, yang merupakan badai keempat dan badai kedua yang dinamai pada musim badai Atlantik Utara di 2024, mendarat di dekat Steinhatchee, Florida, sebagai badai Kategori 1 pada Senin, 5 Agustus.

Dilansir dari laman Reinsurance News, Jumat, 16 Agustus 2024, badai ini bergerak lambat, menyebabkan curah hujan berlebihan dan banjir luas di banyak wilayah. Moody’s RMS Event Response memperkirakan kerugian hingga US$1,5 miliar tersebut mencakup kerugian yang diasuransikan akibat angin, gelombang badai, dan banjir yang diinduksi oleh curah hujan.

|Baca juga: Laba Bersih Citi Indonesia Naik 14% Jadi Rp1,3 Triliun di Kuartal II/2024

|Baca juga: Allianz Edukasi Kaum Ibu di Acara ISR dan Literasi AAJI di Batam

Kerugian ini mencerminkan kerusakan properti serta gangguan bisnis pada sektor perumahan, komersial, industri, dan otomotif, termasuk sumber-sumber amplifikasi kerugian usai kejadian dan kerugian yang tidak dimodelkan sebelumnya.

Kerugian yang diasuransikan

Kerugian yang diasuransikan diharapkan akan diserap oleh NFIP, khususnya di daerah pesisir Florida, Georgia, dan Carolina, di mana tingkat kepesertaan lebih tinggi, serta oleh pasar asuransi swasta.

Namun, Moody’s RMS Event Response juga memperingatkan akan ada kerugian banjir yang tidak diasuransikan yang cukup signifikan, terutama di wilayah non-pesisir di mana tingkat kepesertaan NFIP lebih rendah.

“Badai Debby seharusnya tidak menjadi peristiwa besar bagi pasar (re)asuransi. Namun, peristiwa ini tetap menyoroti pentingnya memodelkan risiko kerugian akibat air, terutama gelombang badai dan banjir yang disebabkan oleh curah hujan,” kata Direktur Model Badai Atlantik Utara Moody’s Jeff Waters.

|Baca juga: 40 Bank Gulung Tikar dan 3.800 Lembaga Keuangan di China di Ambang Kebangkrutan

|Baca juga: AASI Gelar Workshop untuk Tingkatkan Kompetensi Pengawas Syariah Industri Perasuransian

Ini adalah perkiraan kerugian pertama dari pemodel risiko bencana untuk Badai Debby. Sebelumnya, broker reasuransi Gallagher Re memperkirakan kerugian terkait angin dan air dari pasar asuransi swasta dan NFIP kemungkinan berkisar antara US$1 miliar hingga US$2 miliar.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tips Merdeka Finansial di Hari Kemerdekaan dari Sequis
Next Post Sompo Insurance Tunjuk Aditya V Tibrewala Jadi CEO Baru

Member Login

or