1
1

Wamenkeu Bocorkan 5 Faktor Kunci Penggerak Ekonomi RI di 2025

Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono. | Foto: Kemenkeu

Media Asuransi, JAKARTA – Ada lima faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2025, yakni konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah yang berkualitas, peningkatan investasi, ekspor, dan transformasi ekonomi.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono, dalam wawancara khusus mengenai RAPBN 2025 dan Nota Keuangan, di Jakarta.

“Transformasi ekonomi tidak kalah pentingnya, ini kaitannya dengan peningkatan daya saing, dengan produktivitas, dengan peningkatan ketahanan pangan, ketahanan energi, industri hijau, dan pengembangan di sektor elektronik serta digital,” jelas Thomas, dikutip dari keterangan resminya, Senin, 19 Agustus 2024.

Wamenkeu II mengungkapkan dalam RAPBN 2025, pemerintah akan melanjutkan dua program prioritas nasional, yaitu pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dari Presiden saat ini dan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden terpilih berikutnya.

“Ini akan dilanjutkan dua-duanya, tidak ada yang akan dinomor duakan, kira-kira begitu,” tegas Thomas.

|Baca juga: Mengenal Asuransi Syariah dan Potensinya di Indonesia

|Baca juga: Heddy Pritasa Bergabung sebagai Board Member SEADRIF Insurance Company

|Baca juga: Direktur Mizuho Leasing Indonesia (VRNA) Mengundurkan Diri

Thomas menambahkan pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program MBG, yang akan dikelola oleh Badan Gizi yang baru dibentuk.

“Jadi sebetulnya yang perlu saya garis bawahi adalah makan bergizi gratis ini ada tiga tujuan, tadi SDM yang unggul dan lebih cerdas dan juga UMKM yang lebih diberdayakan, jadi kalau istilah ekonominya akan menimbulkan multiplier effect,” ucapnya.

Selain itu, pemerintah memerhatikan risiko geopolitik dan ekonomi global yang sedang berlangsung, seperti konflik di Ukraina dan Rusia, ketegangan di Timur Tengah, serta ketidakstabilan ekonomi dunia.

“Jadi ini risiko-risiko yang perlu diawasi, tapi ini kaitannya dengan resiliensi ekonomi Indonesia sendiri, pertumbuhan ekonomi kita selama ini cukup baik, dan tahun depan ditargetkan sebesar 5,2 persen, jadi ini mencerminkan resiliensi kita,” tutup Thomas.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pacu Keberlanjutan, OCBC Dorong UMKM Sepenuhnya Pisahkan Keuangan Bisnis dan Personal
Next Post IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Ajaib Sarankan Koleksi Saham BBRI, JPFA, AUTO

Member Login

or