Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mencatatkan sejarah baru dengan tercapainya surplus keseimbangan primer, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sejak 2012.
|Baca juga: Tokio Marine Indonesia Bekali Agen Asuransi Senjata Pamungkas Ini untuk Jual Produk UKM Partner
“Pada 2023, LKPP mencatat beberapa prestasi penting. Pertama, keseimbangan primer positif pertama kali sejak 2012. Kedua, surplus laporan operasional juga pertama kali tercatat sejak penerapan basis akrual 2025. Ketiga, kenaikan ekuitas pemerintah tanpa revaluasi pertama kali terjadi sejak 2015,” jelas Sri Mulyani dikutip dari keterangannya, Selasa, 21 Agustus 2024.
|Baca juga: Ogi Pratomiyono : Makin banyak yang Perlu Tenaga Aktuaris
Dia menjelaskan faktor utama pencapaian ini adalah pendapatan negara yang melampaui target dan pertumbuhan kuat penerimaan pajak. Ini menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah tekanan global dan dampak positif pengelolaan fiskal yang prudent.
|Baca juga: Imbas Regulasi Baru, Maybank Indonesia (BNII) Dikabarkan Bakal Akuisisi JMA Syariah (JMAS)
Pemerintah terus berupaya meningkatkan rasio pajak dengan penerimaan pajak melebihi target undang-undang. Upaya peningkatan dilakukan dari sisi internal dan melalui kerja sama dengan stakeholder eksternal.
|Baca juga: Tokio Marine Luncurkan UKM Partner Bidik Cuan di Pasar Retail
“Secara internal, rasio pajak dipengaruhi oleh struktur ekonomi, kebijakan perpajakan, dan administrasi perpajakan yang perlu terus diefisiensikan. Dari sisi eksternal, pemerintah menghadapi tantangan global dan bekerja sama dalam forum global taxation untuk menghindari penghindaran pajak antar negara,” tutup Menkeu.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
