Media Asuransi, GLOBAL – Hanya tinggal beberapa minggu lagi Apple Watch Seri 10, atau Apple Watch X, akan dirilis. Beberapa rumor telah mengindikasikan bahwa jam tangan baru tersebut akan menyertakan fitur-fitur seperti pemantauan dan peringatan untuk tanda-tanda sleep apnea.
Oleh karena itu, muncul pertanyaan tentang apakah jam tangan pintar baru tersebut akan mulai mengambil alih pangsa pasar sistem diagnostik sleep apnea.
Menurut GlobalData, pasar sistem diagnostik sleep apnea bernilai US$905 juta pada tahun 2023 dan diproyeksikan akan mencapai penjualan sebesar US$1,3 miliar pada tahun 2033, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 3,8%.
|Baca juga: Apple Watch Series 4 Resmi Dirilis dengan Layar Lebih Besar
Tina Deng, MSc, Analis Perangkat Medis Utama di GlobalData, menjelaskan banyak jam tangan pintar telah dirancang untuk melacak pola tidur dan tanda-tanda vital. Namun, jam tangan pintar tersebut tidak dapat menggantikan studi tidur aktual yang mencakup polisomnogram atau Tes Sleep Apnea di Rumah.
“Meskipun jam tangan pintar tidak seakurat pendekatan standar emas, jam tangan pintar tetap dapat digunakan oleh dokter untuk memantau apnea tidur obstruktif (OSA) pada pasien dalam jangka waktu lama tanpa memerlukan banyak kabel dan sensor. Mayoritas penderita apnea tidur masih belum terdiagnosis, yang menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran dan aksesibilitas terhadap alat diagnostik,” jelasnya dalam riset dikutip, Minggu, 25 Agustus 2024.
Samsung Electronics telah memperkenalkan fitur apnea tidur baru pada aplikasi Samsung Health Monitor, yang disahkan oleh FDA pada Februari 2024. Dengan semakin banyaknya merek jam tangan pintar yang meluncurkan produk dengan fitur deteksi apnea tidur, semakin banyak orang akan memilih pendekatan yang praktis sebelum mengunjungi klinik tidur untuk diagnosis akhir.
Deng menyimpulkan pasar jam tangan pintar dengan deteksi apnea tidur didorong oleh kombinasi antara kenyamanan, akurasi, dan otorisasi FDA, dengan fokus pada penanganan kasus yang tidak terdiagnosis dan peningkatan teknologi yang ada untuk memenuhi kebutuhan pasien yang terus berkembang.
“Integrasi kecerdasan buatan (AI) dan penekanan pada pemantauan di rumah mencerminkan tren utama yang membentuk masa depan diagnosis dan penanganan apnea tidur.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News