Media Asuransi, JAKARTA – Survei OCBC Financial Fitness Index (FFI) 2024 mengungkapkan ada lima kebiasaan buruk yang masih menjadi tantangan bagi generasi muda dalam mengatur keuangan mereka.
Pertama, 80 persen cenderung menghabiskan uang secara berlebihan untuk mengikuti gaya hidup teman-teman mereka karena tekanan sosial dan keinginan memenuhi ekspektasi sosial. Kedua, 41 persen sering meminjam uang dari teman atau keluarga untuk kebutuhan gaya hidup.
Ketiga, 40 persen sering membayar tagihan minimum untuk kartu kredit yang menambah beban bunga utang. Keempat, 12 persen juga mengaku pengeluaran sering melebihi pemasukan. Kelima, empat persen dari generasi muda terlibat dalam spekulasi berlebihan untuk mendapatkan keuntungan yang cepat.
Pasangan penulis lagu dan penyanyi Uki Diqie Sulaiman dan Thana Ajeng Gahakalpa (Aviwkila) yang terkenal berkat lagunya ‘Mantra Uang’ ternyata juga pernah terjebak dalam kebiasaan buruk tersebut. Mereka menjadi salah satu contoh nyata dari generasi muda yang sempat tergoda oleh gaya hidup konsumtif.
|Baca juga: Risalah: The Fed Siap Pangkas Suku Bunga di September
|Baca juga: Struktur Permodalan KB Insurance Diramal Kian Kuat, Ini Alasannya!
Pada saat awal berjuang untuk bisa bertahan di dunia musik, keduanya terbawa gaya hidup lingkungan yang sangat materialistis sebelum akhirnya sadar bahwa ini bukan jalan hidup yang sehat.
Uki mengungkapkan saat awal merantau ke Jakarta, ia berusaha bertahan di industri musik dengan bergaul bersama sesama artis dan musisi. Namun hal tersebut membawanya terbawa arus gaya hidup Ibu Kota yang menurutnya kurang sehat dalam finansial.
“Karena berisikan orang yang setiap harinya membicarakan barang dan juga hal bersifat materil, secara tidak sadar terbawa arus pergaulan metropolitan. Waktu berlalu dan saya sadar pergaulan seperti ini sama sekali tidak sehat,” jelas Uki dalam OCBC Financial Fitness 2024, dikutip dari keterangan resminya, Jumat, 23 Agustus 2024.
Meskipun data FFI 2024 mengidentifikasi sejumlah kebiasaan buruk yang dimiliki generasi muda, namun ada beberapa kemajuan dari sejumlah indikator kesehatan finansial. Sekitar 25 persen dari responden mengaku telah memiliki dana darurat.
Dengan demikian, terjadi peningkatan kesadaran pentingnya memiliki dana darurat sebanyak 17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini tentunya memperlihatkan semakin banyak generasi muda yang mulai melakukan perencanaan finansial untuk masa depannya.
|Baca juga: OJK Luncurkan Program GENCARKAN
|Baca: Basuki Minta Semua Pihak Dukung Kesuksesan PON XXI
“Saat pertama kali kami mulai hidup dari hasil karya musik, kami jujur kaget ketika memiliki banyak uang. Akhirnya lupa diri. Bahkan kami sempat menghabiskan uang jutaan ‘per hari’ di waktu yang singkat hanya untuk mencicipi makanan dari seantero Jakarta. Sampai akhirnya kami sadar dan mulai menyeimbangkan perilaku konsumtif dengan penghematan,” tutupnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News