1
1

Industri Asuransi Jiwa Optimalkan Kanal Distribusi untuk Tingkatkan Pendapatan Premi

(kanan-kiri): Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, Kepala Departemen R&D AAJI, Benny Hadiwibowo dan Ketua Bidang Literasi & Perlindungan Konsumen AAJI, Freddy Thamrin usai paparan kinerja industri asuransi jiwa semester I/2024. | Foto: Media Asuransi/Wahyu Widiastuti

Media Asuransi, JAKARTA – Industri asuransi jiwa kembali mencatatkan hasil positif dengan peningkatan total pendapatan premi selama semester I/2024. Hingga akhir Juni 2024, total pendapatan premi mencapai Rp88,49 triliun, tumbuh sebesar 2,6 persen dibandingkan semester I/2023 sebesar Rp86,24 triliun.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon, saat melaporkan kinerja 56 perusahaan asuransi jiwa untuk periode Januari hingga Juni 2024 (semester I/2024) di Jakarta, 28  Agustus 2024. Dalam kesempatan itu, dia didampingi oleh Ketua Bidang Literasi & Perlindungan Konsumen AAJI, Freddy Thamrin dan Kepala Departemen R&D AAJI, Benny Hadiwibowo.

Budi Tampubolon, menjelaskan bahwa peningkatan total pendapatan premi asuransi jiwa ini merupakan kabar positif yang didorong oleh kinerja optimal dari seluruh kanal distribusi perusahaan.

“Sepanjang Januari hingga Juni 2024, total pendapatan industri mencapai Rp105,25 triliun. Pendapatan premi memberikan kontribusi positif terhadap total pendapatan keseluruhan. Pada semester pertama ini, industri asuransi jiwa mencatatkan total pendapatan premi sebesar Rp88,49 triliun, naik 2,6 persen dari semester yang sama tahun 2023,” ujar Budi.

|Baca juga: Premi Asuransi Jiwa Naik Tipis di Awal Tahun 2024

Dia memaparkan bahwa peningkatan ini terjadi karena seluruh kanal distribusi mencatatkan hasil optimal. Pendapatan premi tertinggi dari kanal bancassurance, yang mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp36,92 triliun, naik 13 persen dibandingkan periode yang sama 2023.

Sementara itu, kanal keagenan mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp27,94 triliun, meningkat 3,4 persen. “Kemudian, kanal distribusi alternatif juga naik signifikan sebesar 38 persen, dengan total perolehan sebesar Rp23,64 triliun,” paparnya.

Di sisi lain, total tertanggung industri asuransi jiwa juga meningkat sebesar 28,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mencapai 113,68 juta orang. Total tertanggung terdiri atas tertanggung perorangan sebanyak 18,61 juta orang dan tertanggung kumpulan yang tumbuh 54,9 persen menjadi 95,07 juta orang.

“Peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan kuat dan kepercayaan yang terus meningkat dari berbagai perusahaan dan organisasi terhadap produk asuransi jiwa kumpulan,” jelas Budi.

Sementara itu, total aset industri asuransi jiwa tercatat tumbuh 0,3 persen menjadi sebesar Rp616,91 triliun. “Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas industri asuransi jiwa di tengah berbagai tantangan ekonomi. Pertumbuhan aset yang konsisten mencerminkan kepercayaan yang terus meningkat dari para pemegang polis dan solidnya pengelolaan keuangan di industri ini,” ungkap Budi.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Eratani dan Universitas Hasanuddin Kolaborasi Kembangkan Pertanian di Sulawesi Selatan
Next Post Asuransi Jasindo Dukung Penuh Proses Hukum di KPK

Member Login

or