Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah menetapkan PT Asuransi Artarindo Peringkat Kekuatan Keuangan Asuransi Nasional (IFS) pertama kalinya sebesar ‘A+(idn)’. Prospeknya Stabil.
“Peringkat tersebut mencerminkan kapitalisasi Artarindo yang memuaskan, kinerja keuangan dan pendapatan yang stabil, dan profil perusahaan yang ‘Moderat’, diimbangi oleh meningkatnya ketergantungan pada reasuransi,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 30 Agustus 2024.
Peringkat IFS Nasional ‘A’ menunjukkan kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban pemegang polis relatif terhadap semua kewajiban atau penerbit lain di negara atau serikat moneter yang sama, di semua industri dan jenis kewajiban.
|Baca juga: Asuransi Artarindo Catat Laba Meningkat 66,6% di Kuartal I/2024
“Kami memperkirakan Artarindo akan mempertahankan penyangga modal yang cukup untuk mendukung ekspansi bisnisnya. Artarindo telah mempertahankan rasio modal berbasis risiko (RBC) yang diatur jauh di atas persyaratan peraturan minimum sebesar 120% dan di atas rata-rata 338% dari perusahaan asuransi umum dan reasuransi Indonesia. Rasio tersebut adalah 438% pada akhir tahun 2023, turun dari 503% pada akhir tahun 2022 karena ekspansi bisnis.”
Saldo ekuitas perusahaan asuransi sebesar Rp254 miliar pada bulan Juli 2024 telah melampaui persyaratan ekuitas Otoritas Jasa Keuangan Indonesia yang baru untuk tahun 2026 sebesar Rp250 miliar. Meskipun demikian, ukuran absolut dari basis modal Artarindo rendah dibandingkan dengan perusahaan sejenis yang diperingkat Fitch.
Kinerja underwriting perusahaan menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Rasio gabungannya rendah yaitu 79% pada tahun 2023 (rata-rata tiga tahun: 82%, rata-rata tiga tahun industri: 93%), diuntungkan dari rasio klaim yang stabil dan komisi reasuransi yang tinggi. Pengembalian ekuitas adalah 11% (2022: 14%) dan rata-rata 12% selama tiga tahun terakhir, didukung oleh pendapatan investasi yang stabil.
“Penilaian profil perusahaan kami didasarkan pada profil bisnis yang ‘Moderat’ dan tata kelola perusahaan yang ‘Netral’ dibandingkan dengan perusahaan asuransi domestik lainnya.”
|Baca juga: Asuransi Artarindo Bayar Klaim Rp6,8 Miliar
Profil bisnis mencerminkan waralaba yang memadai yang didukung oleh berbagai saluran distribusi, selera risiko yang setara dengan sektor tersebut, dan lini bisnis yang agak terdiversifikasi. Bisnis utama Artarindo adalah asuransi properti, yang menyumbang 45% dari premi bruto yang ditulis pada tahun 2023, dan asuransi kendaraan bermotor, yang menyumbang 21% dari premi bruto yang ditulis.
Artarindo menyerahkan sebagian besar premi kepada reasuransi, karena skalanya yang kecil dan strategi untuk memperluas portofolio asuransi propertinya di Indonesia yang rawan bencana. Retensi preminya — diukur sebagai rasio premi neto yang ditulis terhadap premi bruto yang ditulis — mencapai 44% pada tahun 2023 (2022: 39%, rata-rata tiga tahun: 41%), di bawah rata-rata industri non-jiwa sebesar 56% dan rekan-rekan yang diperingkat.
Perusahaan menyerahkan sebagian preminya melalui beberapa perjanjian reasuransi proporsional dan kelebihan kerugian untuk mengurangi risiko bencana. Reasuransi untuk perjanjian proporsionalnya didominasi oleh reasuransi luar negeri dengan Peringkat IFS minimal ‘A-‘.
Perusahaan mempertahankan tingkat aset likuid yang memuaskan, dengan setara kas dan surat berharga pendapatan tetap membentuk rata-rata sekitar 80% dari portofolio investasi pada tahun 2021-2023.
“Kami berharap Artarindo akan mempertahankan praktik investasi yang hati-hati dan mengelola eksposurnya terhadap aset berisiko mengingat beragamnya campuran investasi.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News