Media Asuransi, JAKARTA – Perusahaan asuransi di Asia Tenggara tengah menghadapi tantangan untuk menarik minat Gen Z, generasi yang memiliki kecerdasan finansial dan keinginan untuk mendapatkan keamanan finansial terhadap produk asuransil. Terlepas dari karakteristik Gen Z yang progresif, generasi ini kadang tidak membeli produk asuransi karena kompleksitas sistem dan ketidakpercayaan terhadap lembaga keuangan tradisional.
Banyak Gen Z yang merasa bahwa asuransi tidak diperlukan di usia mereka, dan lebih memilih untuk fokus pada kebutuhan jangka pendek daripada produk keuangan jangka panjang. Studi Accenture mengungkapkan bahwa 52 persen Gen Z di Asia Tenggara tidak mempercayai perusahaan asuransi tradisional akibat ketakutan akan klausul tersembunyi dan premi yang tinggi.
|Baca juga: Igloo-TrueMoney Kerja Sama Tawarkan Asuransi Kesehatan di Thailand
Untuk menjembatani kesenjangan ini, perusahaan asuransi perlu mengadopsi strategi inovatif yang selaras dengan preferensi dan ekspektasi Gen Z. Igloo percaya bahwa hal ini merupakan kunci utama untuk meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia, di mana lebih dari 27 persen populasinya adalah Gen Z.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk perusahaan asuransi agar dapat berinteraksi secara lebih efektif dengan Gen Z:
- Membuat proses mendapatkan asuransi menjadi sederhana dan terjangkau
Proses klaim asuransi sering dianggap rumit dan membingungkan oleh Gen Z. Hal ini berpotensi kian menghalangi konsumen muda untuk menggunakan produk asuransi.
Perusahaan asuransi harus berfokus untuk menciptakan sistem dan menawarkan polis secara sederhana, dengan syarat dan ketentuan yang transparan. Selain itu, penting pula untuk memastikan bahwa produk asuransi dibandrol dengan harga terjangkau.
Survei menunjukkan bahwa Gen Z mengalokasikan kurang dari 10 persen dari pendapatan mereka untuk biaya kesehatan dan asuransi. Sebesar 23 persen dari populasi Gen Z Indonesia juga dilaporkan memilih tidak mengalokasikan dana untuk asuransi. Asuransi mikro, dengan harga terjangkau, dapat menjadi solusi menarik bagi Gen Z yang tidak memiliki pemasukan besar, namun tetap membutuhkan perlindungan.
|Baca juga: Penetrasi Masih Rendah, Igloo Perluas Platform Digital ke Filipina
- Pastikan Anda berada di mana pelanggan Gen Z berada
Generasi Z mementingkan kenyamanan, transparansi, dan kejelasan sistem. Mereka ingin layanan apapun terintegrasi secara digital ke dalam gaya hidup mereka. Dunia digital adalah dunia nyata bagi Gen Z. Jika dulu ada dikotomi antara dunia nyata dan dunia digital, bagi Gen Z, perbedaan ini sangatlah tipis. Sebagai digital native, Gen Z menganggap jejak digital sebagai aspek inti dari identitas mereka.
- Gamifikasi untuk membuat asuransi menyenangkan dan bermanfaat
Gamifikasi melibatkan penggabungan elemen desain game ke dalam konteks non-game untuk meningkatkan keterlibatan, kesenangan, dan motivasi pengguna. Gamifikasi memungkinkan perusahaan asuransi mengubah tahapan proses yang membosankan —seperti manajemen polis dan pemrosesan klaim— menjadi kegiatan interaktif dan menciptakan pengalaman yang lebih menarik bagi konsumen yang lebih muda.
Country Manager Igloo Indonesia, Henry Mixson, mengatakan bahwa data menyebutkan rendahnya penetrasi asuransi di antara Gen Z Indonesia, hal ini menunjukkan tantangan masyarakat Indonesia dalam menyeimbangkan prioritas keuangan antara pengeluaran dan jaminan keamanan masa depan.
“Igloo percaya bahwa perusahaan asuransi yang menargetkan Gen Z di Asia Tenggara harus menyederhanakan proses asuransi, membuatnya mudah diakses dan bermanfaat. Dengan menyesuaikan sistem dan produk dengan preferensi mereka, perusahaan asuransi dapat membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen Gen Z, sekaligus meningkatkan penetrasi asuransi,” ujar Henry.
Editor: S, Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News