Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memandang surplus Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) di bulan Agustus, berdampak positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus NPI pada Agustus 2024 sebesar US$2,90 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus pada Juli 2024 sebesar US$0,50 miliar.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain, guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” kata Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu, 18 September 2024.
|Baca juga: Surplus Neraca Perdagangan Indonesia US$2,90 Miliar
Surplus neraca perdagangan yang lebih tinggi terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas. Neraca perdagangan nonmigas Agustus 2024 mencatat surplus sebesar US$4,34 miliar, sejalan dengan ekspor nonmigas yang meningkat mencapai US$22,36 miliar.
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti lemak dan minyak hewani/nabati (CPO), bijih logam, terak, dan abu maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik, peralatan mekanis, serta kendaraan dan bagiannya.
|Baca juga: Pahami Penyebab Inflasi Lewat Laporan Analisis Inflasi Bank Indonesia
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Di sisi lain, efisit neraca perdagangan migas tercatat menurun mencapai US$1,44 miliar pada Agustus 2024 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dari penurunan ekspor migas.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News