Media Asuransi, JAKARTA – Chief Operating Officer Hello Health Group, Sudesh Kumar, mengatakan bahwa AI (Artificial Intellegence) membuka peluang bagi pelaku hidup sehat. Lebih dari AI chatbot dan personalisasi konten, kita ada di garis depan menuju personalisasi pengobatan dan perawatan kesehatan, pembelajaran dan keterlibatan pasien berbasis teknologi, serta penemuan obat.
Menurutnya, perangkat digital yang ditenagai AI akan membantu masyarakat Indonesia untuk mengakses informasi kesehatan yang bisa diandalkan dan diverifikasi secara medis, mulai dari mengelola kondisi kronis hingga dukungan kesehatan mental.
“AI memiliki potensi sangat besar dalam melakukan perubahan pada cara perawatan pasien, diagnosis kondisi kronis hingga mendukung kesehatan mental,” kata Sudesh Kumar dalam keterangan resmi, Senin, 30 Spetember 2024.
|Baca juga: Aloshop Perkenalkan Layanan Kesehatan yang Baru
Sudesh Kumar memaparkan hasil survei terbaru yang dilakukan Hello Health mengenai harapan konsumen Indonesia dalam menggunakan AI. Menurutnya, lebih dari 40 persen responden tertarik menggunakan AI dalam kesehatan dan kebugaran, dan lebih dari 30 persen menyatakan kepercayaan mereka pada AI untuk kesehatan dan kebugaran.
Para responden pun punya harapan mengenai peran AI di bidang kesehatan, mulai dari membantu mereka dalam deteksi dini masalah kesehatan (66 persen), konsultasi virtual (55 persen), serta rekomendasi yang dipersonalisasi (54 persen), dan masih banyak hal-hal lainnya.
|Baca juga: Digitalisasi BPJS Kesehatan : Langkah Akselerasi Program JKN
Hello Health memanfaatkan AI dalam membantu pengguna yang membutuhkan jawaban tentang isu kesehatan tertentu. Sebelum mendapat jawaban langsung dari tenaga ahli kesehatan, teknologi digunakan untuk memberikan jawaban perantara yang bersumber pada artikel Hello Health yang telah terverifikasi oleh ahli kesehatan. Selain itu, AI chatbot juga dimanfaatkan untuk membantu para ibu dengan anak yang memiliki kondisi tidak cocok dengan susu sapi.
Executive Vice President Commercial & Growth Hello Health Group, Hien Lane, mengatakan bahwa saat ini ada kecenderungan untuk menjadi orangtua di usia yang lebih matang, memiliki anak lebih sedikit, dan hidup dengan kesibukan tinggi.
“Orang tua modern menginginkan konten kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan unik mereka. Oleh karena itu, hubungan yang personal, relevan, dan otentik menjadi sangat penting. Dengan teknologi digital seperti AI dan media sosial, brand dapat memberikan pengalaman yang lebih personal dan interaktif bagi mereka yang menjalani hidup sehat,” jelasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News