Media Asuransi, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), ekosistem digital terbesar Indonesia, pada kuartal III/2024 berhasil mencatatkan EBITDA Grup positif sebesar Rp137 miliar, berbalik dibandingkan dengan rugi Rp599 miliar di kuartal III/2023.
Meski demikian, secara bottom line, GOTO masih membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp655 miliar pada kuartal III/2024, tetapi berhasil dipangkas 58% YoY. Hal tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan dan berkurangnya pengeluaran untuk insentif dan pemasaran produk. GOTO juga mendapatkan e-commerce service fee dari Tokopedia pada kuartal ketiga 2024 sebesar Rp191 miliar, atau bersih senilai Rp172 miliar setelah pajak pertambahan nilai (PPN).
Pada periode 9 bulan pertama 2024 ini, GTV inti Grup meningkat 74% menjadi Rp72,0 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY), sementara GTV1,3 Grup naik 37% YoY menjadi Rp137,4 triliun.
|Baca juga: GOTO Gandeng Tencent untuk Tingkatkan Layanan Ekosistem Digital
Pendapatan bruto tumbuh 34% YoY menjadi Rp4,7 triliun. Kinerja GOTO yang kuat ini ditopang oleh pertumbuhan pengguna bulanan (Monthly Transacting Users) yang mencapai 21% YoY di seluruh ekosistem GOTO.
Patrick Walujo, Direktur Utama GOTO mengatakan, semua lini bisnis bergerak optimal seiring dengan percepatan bisnis. Strategi perseroan berhasil karena setiap bagian ekosistem dapat memberikan nilai tambah kepada unit bisnis lainnya – sebuah model yang semakin membuahkan hasil seiring dengan upaya kami secara agresif mendapatkan pengguna baru dan meningkatkan profitabilitas di seluruh bisnis yang berkembang pesat.
“Pada akhirnya, kami ingin pengguna dapat menikmati semua manfaat dari produk pembayaran dan layanan on-demand yang berfungsi untuk menyalurkan pengguna yang tepat untuk menemukan dan memanfaatkan produk pinjaman kami. Dengan perkembangan positif tersebut, kami juga memperkirakan segmen fintech akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal selanjutnya, satu tahun lebih cepat dari pedoman sebelumnya,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 31 Oktober 2024.
|Baca juga: GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Akan Tutup Operasional di Vietnam, Ada Apa?
Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo, menjelaskan bisnis GOTO berkembang pesat terutama untuk segmen fintech dan kami terus berhati-hati dalam mengelola beban. Hal ini tercermin nyata dalam pertumbuhan top-line dan perbaikan bottom-line, baik di level unit bisnis maupun di Grup.
Menurutnya, hasil kuartal ketiga ini menandai pencapaian perbaikan EBITDA yang disesuaikan dalam sembilan kuartal berturut-turut dari tahun ke tahun. Kami berharap dapat terus mendorong pertumbuhan bisnis dalam beberapa bulan mendatang, sambil melakukan penghematan biaya lebih lanjut dan memperkuat upaya perbaikan bottom-line. “Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA Grup yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun.”
Beban kas rutin tetap Grup menurun sebesar 3% YoY dan biaya kas perusahaan yang dilaporkan juga menurun sebesar 37% dari tahun ke tahun. GOTO mempertahankan posisi kas dan neraca yang solid. Per 30 September 2024, Perseroan memiliki Rp21 triliun, atau US$1,39 miliar, dalam bentuk kas, setara kas, dan deposito jangka pendek.
|Baca juga: Goto Gojek Tokopedia (GOTO) Galang Pendanaan Baru via Private Placement
Perseroan mencatatkan akselerasi pertumbuhan top-line yang sehat di kuartal ketiga seiring dengan GTV inti Grup yang mencapai Rp72,0 triliun, meningkat 74% YoY. GTV Grup mencapai Rp137,4 triliun, tumbuh 37% YoY, sementara itu pendapatan bruto mencapai Rp4,7 triliun, naik 34% YoY.
Pendapatan bersih untuk kuartal III/2024 mencapai Rp3,9 triliun, naik 106% YoY. Beban kas rutin tetap berkurang 3% YoY menjadi Rp1,4 triliun sehingga meningkatkan leverage operasional bagi bisnis. Biaya korporasi rutin yang dilaporkan, yang dapat dialokasikan kepada masing-masing segmen bisnis sesuai dengan atribusinya, turun 37% YoY menjadi Rp 170 miliar.
Perseroan berharap dapat mencatatkan penghematan tambahan dalam beberapa bulan mendatang sebagai dampak positif dari kontrak layanan cloud yang baru-baru ini ditandatangani dengan Alibaba dan Tencent.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News