Media Asuransi, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menawarkan kupon obligasi berkisar 6,70%-7,10% dalam penerbitan obligasi berkelanjutan senilai Rp1,5 triliun.
Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbitkan perseroan, dikutip, Jumat, 15 November 2024, penerbitan obligasi berkelanjutan ini merupakan tahap I dalam program Penawaran Umum Berkelanjutan II dengan target penghimpunan dana sebesar Rp2 triliun.
Penerbitan obligasi berkelanjutan tahap I ini dibagi menjadi tiga seri yaitu seri A sebesar Rp437,80 miliar dengan kupon 6,70% dan tenor 3 tahun, seri B sebesar Rp448,36 miliar dengan kupon 7% dan tenor 5 tahun, dan seri C sebesar Rp613,84 miliar dengan kupon 7,10% dan tenor 7 tahun.
|Baca juga: Obligasi Kereta Api Indonesia (KAI) Rp900 Miliar Jatuh Tempo Akhir Tahun Ini
Selain obligasi berkelanjutan, KAI juga menerbitkan sukuk ijarah berkelanjutan tahap I sebesar Rp500 miliar. Emisi sukuk ijarah ini merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan sukuk ijarah II KAI dengan target dana Rp1 triliun.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk ijarah adalah Bahan Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, CIMB Niaga Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas. Sementara itu, Bank Mega sebagai wali amanat obligasi dan Bank Syariah Indonesia sebagai wali amanat sukuk ijarah.
|Baca juga: Obligasi Rp1 Triliun Milik Kereta Api Indonesia (KAI) Bakal Jatuh Tempo 3 Bulan Lagi
Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan sebesar Rp1 triliun untuk pembiayaan kembali (refinancing) obligasi KAI tahun 2017 seri B. Sisanya akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) sebagian obligasi II KAI tahun 2019 seri A.
Adapun dana hasil penerbitan sukuk ijarah setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk sebesar Rp400 miliar untuk pembiayaan kembali (refinancing) sebagian obligasi II KAI tahun 2019 seri A. Sisanya akan digunakan untuk pengadaan prasarana dalam rangka pengembangan angkutan barang di Sumatera Bagian Selatan berupa penataan bangunan stasiun, pembangunan rel jalur ganda, dan penataan Empasemen di Stasiun Kramasan serta prasarana pendukung lainnya.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News