1
1

Infovesta Perkirakan Tekanan di Pasar Saham Bakal Mereda

Suasana Bursa Efek Indonesia di Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan dalam sepekan ke depan, pada pasar saham, tekanan diprediksi mereda secara lebih terbatas sehingga investor dapat melakukan aksi buy pada saham big cap dengan valuasi undervalued.

Sedangkan pada obligasi, saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengoleksi seri SUN mengingat harga sedang undervalued alias murah. “Di tengah masih tinggi risiko, investor menerapkan strategi barbel dengan menyeimbangkan bobot antara porsi tenor jangka pendek dan jangka panjang,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 19 November 2024.

Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bearish sebesar -1,73% ke level 7.161,26 dipicu oleh melemahnya indeks sektoral dan saham big caps. Kemudian, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp4,64 triliun dalam sepekan. Dari sisi saham, top laggards IHSG yakni TLKM (-7,64%), TPIA (-8,93%) dan DSSA (-9,71%).

|Baca juga: Aku Merajut Masa Depan Lewat Pasar Saham

Dari sentimen domestik, surplus neraca dagang Indonesia menyempit menjadi US$2,47 miliar di bawah estimasi pasar sebesar US$3,05 miliar. Ini menandai surplus perdagangan terkecil sejak Juni, terutama karena lonjakan impor yang didorong oleh permintaan domestik yang kuat menjelang perayaan akhir tahun. Impor non-migas meningkat 18,14% dan impor migas naik sebesar 14,32%.

Kemudian, penjualan eceran Indonesia tumbuh sebesar 4,8% YoY melambat dari bulan sebelumnya sebesar 5,8% YoY, yang disebabkan oleh menurunnya penjualan pada barang budaya & rekreasi, informasi & komunikasi dan peralatan rumah tangga.

|Baca juga: 5 Tips Mujarab Dapat Cuan saat Pasar Saham Masih Belum Bergairah

Dari China, data penjualan eceran meningkat sebesar 4,8% YoY melampaui konsensus pasar sebesar 3,8% YoY. Penjualan meningkat cepat untuk perawatan pribadi, olahraga & hiburan, peralatan rumah tangga, perlengkapan kantor dan mobil. Dari AS, data penjualan eceran meningkat 0,4% MoM diatas perkiraan pasar sebesar 0,3% MoM, penjualan meningkat paling banyak di toko elektronik & peralatan, dealer mobil, layanan makanan & tempat minum, bahan bangunan & peralatan kebun, pengecer non toko, toko barang umum, toko makanan & minuman, dan pom bensin.

Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup melemah. Infovesta Gov. Bond Index turun -0,32% ke level 10.450,82. Yield SBN 10-tahun dan Yield US Treasury 10-yr bergerak bearish yakni naik masing-masing sebesar +10,44bps WoW ke level 6,96% dan +13,00bps ke level 4,43%. Sentimen dari global, tingkat inflasi tahunan AS naik menjadi 2,6% YoY lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,4% YoY.

Kemudian, inflasi harga produsen AS juga naik 2,4% YoY atau secara bulanan sebesar 0,2% MoM yang disebabkan naiknya harga layanan. Biaya juga meningkat untuk grosir mesin & kendaraan, layanan penumpang maskapai penerbangan, perangkat keras komputer, perangkat lunak & perlengkapan eceran, perawatan rawat jalan dan layanan pelanggan kabel dan satelit.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Mau Dapat Cuan? Pantau Saham BBRI, EXCL, PTPP, dan SIDO Hari Ini!
Next Post Agung Podomoro (APLN) Jual Hotel Pullman Vimala Hills untuk Ekspansi dan Lunasi Utang

Member Login

or