Media Asuransi, GLOBAL – Data dari Komisi Pengawas Keuangan (FSC) menyebutkan Taiwan mencatatkan pendapatan premi sebesar US$5,75 miliar (NT$191,81 miliar) dari polis baru asuransi mata uang asing hingga akhir Agustus 2024. Angka ini naik empat persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, yaitu US$5,55 miliar (NT$185,00 miliar).
|Baca juga: Tinggalkan Kursi Dirut Garuda Indonesia (GIAA), Irfan Setiaputra Sampaikan Perpisahan Penuh Makna
|Baca juga: Wamildan Tsani Panjaitan Jadi Direktur Utama Garuda Indonesia (GIAA), Berikut Profilnya!
Dilansir dari laman Insurance Asia, Selasa, 19 November 2024, produk asuransi tradisional mendominasi dengan kontribusi sebesar US$4,86 miliar (NT$161,99 miliar), atau 84 persen dari total. Segmen ini mengalami pertumbuhan 17 persen dari US$4,16 miliar (NT$138,78 miliar) pada tahun lalu.
Namun, produk asuransi terkait investasi mencatat penurunan tajam. Segmen ini hanya menyumbang US$0,89 miliar (NT$29,82 miliar), atau 16 persen dari total, turun 35 persen dari US$1,39 miliar (NT$46,22 miliar) pada periode yang sama tahun sebelumnya.
|Baca juga: McKinsey Ramal Dana Segar US$700 Miliar Mengalir ke Manajemen Kekayaan Digital
|Baca juga: Wamildan Tsani Panjaitan Siap Bawa Garuda Indonesia (GIAA) Terbang Lebih Tinggi
Industri asuransi Taiwan terus menunjukkan pergeseran tren dengan peningkatan minat pada produk tradisional di tengah penurunan produk investasi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News