1
1

Wamenkeu: Sektor Perumahan Punya Multiplier Effect Tinggi untuk Ekonomi Indonesia

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. | Foto: Kemenkeu

Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan sektor perumahan merupakan sektor strategis bagi perekonomian Indonesia karena memiliki multiplier effect yang signifikan. Hal ini diungkapkan dalam dialog bersama pengembang untuk mempercepat Program 3 Juta Rumah di Jakarta.

“Sektor perumahan strategis untuk perekonomian. Kita sadari itu sejak awal,” ujar Suahasil, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 2 Desember 2024.

|Baca juga: Asuransi jasindo Fokus Garap Bisnis Unggulan Tertinggi dari Satelit

|Baca juga: Allianz Syariah & Maybank Indonesia Beri Bantuan Ambulans ke Dompet Dhuafa

Ia menjelaskan sektor ini memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 14-16 persen, atau setara Rp2.349-Rp2.865 triliun per tahun. Selain itu, sektor perumahan juga menyerap 13,8 juta tenaga kerja, atau 10,2 persen dari total lapangan kerja pada 2022.

Sektor properti, menurut Suahasil, berperan besar dalam penerimaan pajak pusat, menyumbang 9,3 persen atau Rp185 triliun per tahun, serta berkontribusi Rp92 triliun per tahun terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Hampir seluruh komponen input sektor ini, seperti batu bata, pasir, dan genteng, merupakan produksi dalam negeri, sehingga memberikan multiplier yang tinggi,” jelasnya.

Namun, ia menyoroti tantangan yang dihadapi, yaitu backlog hunian sebanyak 7,4 juta dan backlog kepemilikan sebesar 9,4 juta. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah berkomitmen memanfaatkan dana APBN dan mendorong partisipasi dari ekosistem perumahan, seperti perbankan, pengembang, pasar modal, dan penyedia bahan bangunan.

“Uang APBN akan tetap ada, tetapi kita ingin APBN menjadi katalis untuk memancing partisipasi sektor keuangan yang lebih besar,” kata Suahasil.

|Baca juga: Lima Direksi Tugu Insurance Kompak Borong Saham TUGU

|Baca juga: Dikabarkan Jadi Dirut Marein (MREI), Robby Loho Mundur sebagai Preskom

Ia menambahkan pemerintah menyediakan berbagai instrumen untuk mendukung sektor perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Instrumen tersebut meliputi insentif perpajakan, subsidi bantuan uang muka, dan subsidi selisih bunga.

“Kami akan terus mendorong sektor perumahan untuk mendukung kehidupan masyarakat dan mewujudkan swasembada papan sesuai arahan Presiden,” pungkas Suahasil.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BNM Perintahkan Perusahaan Asuransi dan Takaful Tinjau Produk Asuransi Kesehatan
Next Post Sri Mulyani Dorong Kolaborasi Kemenkeu-OJK untuk Memajukan Indonesia

Member Login

or