Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Mata Uang Asing dan Mata Uang Lokal Issuer Default Ratings (IDR) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang berbasis di Indonesia di ‘BBB-‘. Outlook adalah Stabil.
Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PGN di ‘AA+(idn)’ dengan Outlook Stabil.
“IDR PGN berada satu tingkat di bawah induk perusahaan langsungnya, PT Pertamina (Persero) (BBB/Stabil), berdasarkan penilaian kami atas insentif ‘Medium’ bagi PT Pertamina untuk mendukung PGN, berdasarkan Kriteria Peringkat Parent and Subsidiary Linkage milik Fitch. Peringkat Nasional PGN juga didasarkan pada kriteria yang sama. Kami menilai Profil Kredit Standalone (SCP) PGN di ‘bb+’/’aa(idn)’,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 6 Desember 2024.
|Baca juga: Gandeng ITDC, PGN (PGAS) Kembangkan Jargas di Industri Pariwisata
Peringkat Nasional ‘AA’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama. Risiko gagal bayar inheren hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut.
Pada saat yang sama, Fitch telah mengafirmasi dan menarik peringkat pada kelas senior tanpa jaminan PGN karena tidak lagi relevan dengan cakupan Fitch.
Fitch menggunakan pendekatan top-down untuk menilai PGN, berdasarkan penilaian kami terhadap insentif legal, strategis, dan operasional yang ‘Medium’ bagi Pertamina untuk mendukung PGN. PGN merupakan perusahaan sub-holding bisnis gas Pertamina yang menguasai lebih dari 90% distribusi dan 100% volume transmisi.
|Baca juga: PGN Teken Kontrak Gas Sales Agreement Wilayah Kerja Duyung
Pertamina menunjuk mayoritas dewan direksi dan manajemen senior PGN. Obligasi senior tanpa jaminan Pertamina juga mengandung klausa cross-default dengan anak-anak perusahaan material. Fitch berpendapat bahwa klausa ini berlaku untuk sebagian besar utang PGN.
“Kami memperkirakan spread distribusi gas PGN akan tetap tertekan pada sekitar USD1,70 per metrik juta British thermal unit (mmbtu) (2023: USD1,76/mmbtu, 2024F: USD1,85/mmbtu) selama tiga tahun ke depan karena kami memperkirakan sebagian besar gasnya yang dipasok dari sumber domestik akan dijual dengan harga yang dibatasi.”
Fitch mengasumsikan pembatasan harga penjualan gas dari pasokan domestik akan berlanjut pada tahun 2024, jika tidak ada pembaruan regulasi. Namun, harga distribusi LNG untuk memenuhi permintaan lokal tidak tunduk pada pembatasan tersebut.
Fitch belum memperhitungkan peningkatan margin distribusi dari kenaikan volume gas alam cair (LNG), karena kontrak dan margin penjualan dan pembelian LNG PGN belum difinalisasi. Regulasi yang disahkan pada bulan April 2020 mengamanatkan pembatasan harga jual PGN ke industri tertentu sebesar USD6,0/mmbtu.
“Kami berpendapat bahwa margin distribusi gas PGN akan tetap terkendali akibat lebih tingginya biaya gas dari kontrak pasokan dengan PT Medco Energi Internasional Tbk (BB-/Stabil) dibandingkan dengan level sebelum tahun 2020.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News