Media Asuransi, JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) telah berhasil meningkatkan produksi dan komersialisasi dari optimalisasi lapangan yang sedang tidak berproduksi (idle) melalui metode studi integrasi dan operasi yang lebih efisien dan ekonomis.
Direktur Utama Energi Mega Persada Syailendra S. Bakrie menjelaskan kegiatan tersebut telah berhasil memberikan kenaikan produksi di Lapangan Tonga dengan laju alir minyak awal 100 BOPD di Wilayah Kerja Tonga dan Lapangan MSTA di Wilayah Kerja Malacca Strait dengan laju alir minyak awal sebesar 200 BOPD.
|Baca juga: Sumber Global Energy (SGER) Raih Kontrak Penjualan Batu Bara US$10,94 Juta
Sebelumnya, Lapangan Tonga tersebut yang terletak di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara kurang ekonomis untuk diproduksikan karena memerlukan trucking sejauh 410 km. Dengan adanya integrasi operasi dengan lapangan Lindai yang dioperasikan oleh PT EMP Energi Gandewa di Wilayah Kerja Siak, maka jarak tempuh trucking dapat dikurangi menjadi 200 km sehingga lebih ekonomis.
“Sedangkan Lapangan MSTA di Wilayah Kerja Malacca Strait menjadi lebih ekonomis setelah dilakukan integrasi dengan Lapangan MSTB. Keberhasilan Lapangan MSTA akan dilanjutkan dengan penambahan titik sumur baru dengan potensi produksi awal minyak melebihi 750 BOPD dengan total investasi mencapai US$30 juta,” katanya dalam keterbukaan informasi publik dikutip, Rabu, 11 Desember 2024.
|Baca juga: Koka Indonesia (KOKA) dan Hartana Tamita Garap Proyek Energi Terbarukan
Selanjutnya, pada lapangan Wasambo di Wilayah Kerja Sengkang, Perseroan telah melakukan upaya komersialisasi dengan menandatangani Memorandum of Understanding dengan pihak ketiga untuk menjajaki penjualan gas sebesar 70 mmscfd selama 5 tahun disamping peluang-peluang lainnya sehubungan kebutuhan gas untuk pasokan sistem ketenagalistrikan yang selama ini merupakan backbone dari penjualan gas di wilayah Sulawesi Selatan.
Selain itu, perseroan juga aktif melakukan kegiatan pemboran eksplorasi di lapangan Sallobulo dan East Walanga untuk mencari cadangan baru yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan energi di Sulawesi Selatan.
Saat ini, perseroan sedang melakukan kajian reaktivasi lapangan minyak dan gas bumi dan potensi temuan minyak dan gas bumi yang belum dikembangkan (undeveloped discovery) di wilayah-wilayah kerja perseroan dengan harapan memberikan potensi tambahan produksi dan cadangan.
Dari hasil kajian tersebut akan direncanakan kegiatan berupa akuisisi seismik 3D, pengeboran sumur kajian (appraisal), sumur pengembangan, pemasangan Very Low Pressure (VLP) Compressor, akuisisi data sumuran dan kerja ulang (workover) dengan perkiraan potensi investasi mencapai US$100 juta. “Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan negara serta masyarakat sekitar.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News