1
1

OJK Minta Wisudawan STIMRA Terus Kembangkan Diri dan Isi Celah Proteksi Asuransi

Suasana wisuda Program Sarjana dan Diploma 3 Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA). | Foto: Media Asuransi/Benyamin D Hana

Media Asuransi, JAKARTA – Direktur Pengaturan Penelitian dan Pengembangan Industri Keuangan Non Bank OJK Yusman mengingatkan kepada para 56 wisudawan Program Sarjana dan Diploma 3 Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) untuk terus mengembangkan diri meski telah menyelesaikan pendidikan formal mereka.

Dalam sambutannya di acara wisuda, Yusman menyampaikan, pengetahuan yang diperoleh selama kuliah hanya sekitar 20-30 persen dari yang dibutuhkan di dunia kerja, sehingga para wisudawan diharapkan dapat terus memperdalam dan memperluas wawasan mereka.

|Baca juga: 77% Responden Studi UOB, Mengaku Punya Asuransi Kesehatan

|Baca juga: Tugu Insurance Targetkan Pertumbuhan Premi 10% di Tahun 2025

Yusman menekankan pentingnya memberikan kontribusi kepada masyarakat dan menjelaskan kecerdasan dan pengetahuan saja tidak cukup. Untuk sukses di dunia kerja, ia mengingatkan para wisudawan agar dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dan memberikan manfaat bagi orang lain.

“Jangan hanya menikmati diri sendiri, tapi berikan kontribusi untuk lingkungan sekitar,” ujar Yusman, Rabu, 11 Desember 2024.

Ia mengungkapkan meskipun sektor asuransi telah mengalami kemajuan, namun masih terdapat potensi besar yang belum dimanfaatkan. Berdasarkan data, selisih proteksi di Asia Pasifik masih sangat besar dengan Indonesia memiliki celah proteksi yang perlu diisi.

Yusman menilai para wisudawan STIMRA memiliki peluang untuk mengisi kekosongan tersebut dengan terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan di bidang asuransi. Selain itu, Yusman mengidentifikasi beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh industri asuransi, seperti bencana alam, ancaman kejahatan siber, dan masalah pensiun.

Dirinya berharap para lulusan dapat berinovasi dan membantu mengatasi tantangan tersebut. “Perubahan iklim dan ancaman siber menjadi tantangan besar yang perlu dihadapi oleh industri ini,” tukasnya.

|Baca juga: Manulife Syariah Indonesia Siap Melayani Masyarakat Indonesia

|Baca juga: Resesi hingga Ledakan Inflasi Jadi Kekhawatiran Para Pemimpin Bisnis di G20

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri keuangan non bank, OJK juga terus mendukung program pendidikan tinggi yang relevan, seperti program joint degree yang telah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan industri.

Lebih lanjut, Yusman berharap, ke depannya STIMRA dan perguruan tinggi lainnya dapat terus berkembang dan mencetak lulusan yang mampu berkontribusi dalam memajukan industri asuransi dan keuangan di Indonesia.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Anak Usaha Metrodata Electronics (MTDL) Jalin Kemitraan Strategis dengan Creatio
Next Post Polisi Tangkap Tersangka Penembak Mati Bos Asuransi, Berikut Lengkapnya!

Member Login

or