Media Asuransi, JAKARTA – PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) memperkuat komitmennya dalam mendukung penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117. Standar akuntansi baru ini membawa transparansi dan relevansi lebih besar bagi industri asuransi di Indonesia. Komitmen tersebut menjadi sorotan utama dalam forum Business Reflection & Stakeholders Gathering, di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024.

Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Emma Sri Martini. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Emma Sri Martini, dalam sambutannya menegaskan bahwa menghadapi tantangan 2025 dan seterusnya, outlook-nya tidak akan semakin mudah. Diharapkan PertaLife Insurance selalu waspada, antisipatif, dan forward-looking dalam mengelola perubahan global, industri, dan bisnis. Ketangkasan atau agility menjadi kunci utama untuk menghadapi dinamika global yang semakin komplek.
|Baca juga: PertaLife Insurance Proteksi 16.600 Pelari Jakarta Running Festival 2024
Emma juga menjelaskan bahwa PertaLife Insurance memiliki banyak potensi yang bisa digali, terutama dalam memanfaatkan ekosistem Pertamina Group. Ada peluang besar untuk melakukan cross-selling, digital marketing, dan efisiensi biaya. Dengan kolaborasi yang tepat, kita bisa mengoptimalkan captive market seperti Pertamina, Timah, dan grup BUMN lainnya.

Direktur Utama PertaLife Insurance, Hanindio W Hadi. | foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi
Sementara itu Wakil Menteri Koperasi Republik Indonesia, Ferry Juliantono, memberikan pandangannya mengenai pentingnya kolaborasi antara koperasi dan sektor asuransi. “Forum ini menjadi momentum penting bagi para pemangku kepentingan, khususnya di lingkungan Pertamina Group, untuk memperkuat sinergi menghadapi tantangan industri asuransi. Kementerian Koperasi mendorong seluruh perusahaan, termasuk BUMN, untuk mendukung pengembangan asuransi melalui koperasi masing-masing. Mari bersama-sama membangun ekosistem yang saling mendukung demi kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat luas,” ujarnya.
Direktur Utama PertaLife Insurance, Hanindio W Hadi, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk tidak hanya mematuhi standar baru ini. Tetapi juga menjaga kepercayaan pemangku kepentingan melalui tata kelola yang baik, sumber daya manusia yang kompeten, serta produk dan layanan berkualitas tinggi.
Hanindio juga menjelaskan bahwa PertaLife Insurance telah melakukan transformasi menyeluruh sejak empat tahun terakhir melalui tiga pilar utama yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) dengan Pengembangan kompetensi SDM agar lebih adaptif dan professional, pembenahan produk dengan fokus pada pemasaran produk yang lebih profitable guna mendukung keberlanjutan bisnis, dan selanjutnya transformasi dalam proses bisnis yaitu pengembangan sistem dan prosedur yang lebih efektif dan efisien.
Hasilnya, kinerja perusahaan menunjukkan tren positif. Pada 2023, PertaLife Insurance mencatat laba bersih sebesar Rp96,14 miliar, meningkat 32,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menjadi pencapaian tertinggi dalam sejarah perusahaan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News