1
1

2025, Sektor Asuransi di Hong Kong akan Ada Kenaikan Gaji 3-4%

Pemandangan gedung bertingkat di sekitar pelabuhan Victoria Harbour Hong Kong. | Foto: discoverhongkong.com

Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi di Hong Kong dapat mengharapkan kenaikan gaji sebesar tiga persen hingga empat persen, sementara mereka yang berganti perusahaan dapat menegosiasikan kenaikan hingga 15 persen, demikian ungkap laporan Randstad, sebuah perusahaan yang bergerak di layanan SDM baru-baru ini.

Industri asuransi di Hong Kong diperkirakan akan mempertahankan aktivitas perekrutan yang stabil pada 2025 meskipun ekonomi sedang lesu. Dalam distribusi keagenan, perusahaan-perusahaan mencari manajer menengah hingga senior dengan pengalaman asuransi.

|Baca juga: TIRX Rambah Pasar Asuransi Hong Kong via Peak Consulting Services Limited

Dikutip dari insuranceasia, Kamis, 19 Desember 224, peran asisten dan manajer junior dalam pelatihan keagenan juga diminati, dengan perusahaan yang terbuka untuk kandidat yang memiliki jaringan kuat di Cina daratan dan pengetahuan asuransi dasar.

Perusahaan asuransi merekrut talenta dengan keahlian dalam manajemen proyek, pemasaran digital, dan manajemen hubungan nasabah untuk meningkatkan penawaran produk.

Dalam laporannya disebutkan bahwa perusahaan-perusahaan memprioritaskan tenaga profesional kepatuhan dengan keahlian khusus asuransi, sehingga mengurangi perpindahan talenta lintas sektor. Industri ini juga mempercepat upaya transformasi digital, dengan fokus pada klaim, otomatisasi penjaminan, dan integrasi teknologi.

Pergeseran ini mendorong permintaan akan tenaga profesional yang terampil dalam manajemen proyek, inisiatif transformasi, dan analisis data.

|Baca juga: Asuransi Hong Kong: Pemanfaatan Digitalisasi Memudahkan Nasabah

Dilaporkan bahwa lebih dari sepertiga (34 persen) perusahaan di Hong Kong berencana untuk menambah tenaga kerja mereka pada 2025. Sementara 54 persen bertujuan untuk mempertahankan jumlah karyawan saat ini, yang mencerminkan optimisme yang hati-hati karena perusahaan menghadapi ketidakpastian ekonomi sambil mengoptimalkan sumber daya.

Perekrutan diperkirakan akan fokus pada bidang-bidang tertentu, dengan 34 persen perusahaan berencana untuk memperluas tim penjualan dan pengembangan bisnis, 22 persen menargetkan peran teknologi, dan 16 persen memprioritaskan posisi transformasi digital dan kecerdasan buatan.

Prioritas-prioritas ini menggarisbawahi pergeseran ke arah otomatisasi dan inovasi teknologi dalam operasi bisnis. Terlepas dari niat perekrutan ini, 62 persen perusahaan mengutip kurangnya talenta yang terampil sebagai hambatan utama.

Meningkatnya ekspektasi gaji di tengah anggaran yang ketat semakin menambah tantangan perekrutan. Untuk mengatasi hal ini, 30 persen perusahaan berencana untuk meningkatkan anggaran gaji pada tahun 2025, menawarkan kompensasi yang lebih tinggi kepada kandidat dengan keterampilan yang dibutuhkan.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pendapatan Delta Dunia (DOID) pada Kuartal III/2024 Terkoreksi Tipis
Next Post Ini Jadwal Operasional BCA di Masa Libur Nataru

Member Login

or