Media Asuransi, GLOBAL – Laporan dari Global Market Insights mengungkapkan, pasar asuransi banjir global diperkirakan akan berkembang pesat dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) lebih dari 14,5 persen dari 2024 hingga 2032, setelah mencapai nilai US$11,8 miliar pada 2023.
Dilansir Insurance Asia, kemajuan teknologi, seperti penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk pemodelan risiko dan pemantauan jarak jauh, menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ini. Teknologi ini membantu perusahaan asuransi menilai risiko dengan lebih akurat dan memproses klaim dengan lebih efisien.
|Baca juga: Model Bencana Resmi Meluncur Bantu Industri Asuransi Kelola Kerugian Finansial Akibat Banjir
Selain itu, teknologi analisis data yang lebih baik, citra satelit, dan pemantauan waktu nyata juga memungkinkan perusahaan asuransi untuk memberikan perlindungan yang lebih tepat, serta menyesuaikan diri dengan risiko banjir yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.
|Baca juga: Kerugian yang Diasuransikan Akibat Banjir di Eropa Tengah Diramal Tidak Besar, Ini Alasannya!
Di kawasan Asia-Pasifik, pasar asuransi banjir tumbuh cepat karena adanya urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, dan dampak perubahan iklim yang semakin besar.
Perusahaan asuransi pun mulai fokus pada daerah-daerah dengan risiko banjir tinggi dengan menawarkan produk-produk inovatif dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan penilaian risiko serta mempercepat proses klaim.
Selain itu, kebijakan pemerintah yang memperkuat ketahanan terhadap bencana dan infrastruktur juga turut mendukung pertumbuhan pasar ini, ditambah dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat dan perusahaan terhadap risiko banjir.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
