1
1

Piutang Perusahaan Pembiayaan Rp501,37 Triliun per November 2024

Bisnis pembiayaan bisa tumbuh double digit di tahun 2024. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melansir data jumlah piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) tumbuh sebesar 7,27 persen year on year (yoy) pada November 2024 menjadi Rp501,37 triliun. Pertumbuhan piutang pembiayaan PP ini didukung pembiayaan investasi yang meningkat sebesar 9,41 persen yoy.

“Profil risiko Perusahaan Pembiayaan terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,71 persen dan NPF net sebesar 0,81 persen,” kata Kepala Ekskutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, dalam jumpa pers secara daring, Selasa, 7 Januari 2025.

|Baca juga: OJK akan Perkuat Pengaturan Skema Buy Now Pay Later bagi Perusahaan Pembiayaan

Dia tambahkan, gearing ratio PP turun menjadi sebesar 2,30 kali, sedikit turun jika dibandingkan dengan per Oktober 2024 yang sebesar 2,34 kali. Dan berada di bawah batas maksimum sebesar 10 kali.

|Baca juga: Proyeksi Multifinance 2025: Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh 10 Persen

Sementara itu, pertumbuhan pembiayaan modal ventura di November 2024 terkontraksi sebesar 7,46 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi per Oktober 2024 yang sebesar 5,60 persen yoy. Nilai pembiayaan per November 2024 tercatat sebesar Rp16,09 triliun, sedikit turun dibandingkan dengan per Oktober 2024 yang sebesar Rp16,32 triliun.

Agusman menambahkan bahwa pada industri fintech peer to peer (P2P) lending, outstanding pembiayaan di November 2024 tumbuh 27,32 persen yoy dengan nominal sebesar Rp75,60 triliun. Tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) dalam kondisi terjaga stabil di posisi 2,52 persen.

“Untuk pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh Perusahaan Pembiayaan, pertumbuhan pembiayaan meningkat sebesar 61,90 persen yoy atau menjadi Rp8,59 triliun dengan NPF gross sebesar 2,92 persen,” jelasnya.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Cuan Industri Asuransi Taiwan Melonjak 188% di November 2024
Next Post Ekspansi Agresif AIA di Asia-Pasifik Berpotensi Pertebal Struktur Permodalan

Member Login

or