1
1

Pebisnis di Asia Diminta Persiapkan Asuransi Hadapi Peningkatan Cuaca Ekstrem

Ilustrasi | Foto: Pexels

Media Asuransi, GLOBAL – FM Global memperingatkan pentingnya kesiapan asuransi bagi bisnis di Asia di tengah meningkatnya peristiwa cuaca ekstrem yang dipicu oleh La Niña, kenaikan suhu, dan siklon tropis. Perusahaan menegaskan pentingnya perlindungan yang memadai dan manajemen risiko yang proaktif untuk mengantisipasi potensi gangguan.

Dikutip dari laman Insurance Asia, Kamis, 16 Januari 2025, La Niña diperkirakan muncul dengan lemah pada akhir 2024 hingga awal 2025 dan dapat menyebabkan curah hujan tinggi di negara-negara seperti Filipina, Indonesia, dan Malaysia. Kondisi ini meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.

|Baca juga: OJK: Produk Asuransi Khusus untuk Fintech P2P Pending Masih Dilakukan Pendalaman

|Baca juga: Prudential Indonesia Jawab Tantangan Inflasi Medis

FM Global mendorong pemilik properti komersial di area rawan banjir untuk meninjau kembali polis asuransi mereka, terutama yang mencakup perlindungan terhadap kerusakan properti dan gangguan bisnis.

Peristiwa serupa terjadi pada 2011 ketika banjir besar di Thailand menyebabkan kerugian ekonomi miliaran dolar, mengingatkan kembali pentingnya asuransi dalam mengurangi risiko terkait perubahan iklim.

Selain risiko banjir, gelombang panas ekstrem yang terus berlanjut di Asia Selatan dan Tenggara menambah kekhawatiran terhadap kerusakan properti dan risiko kesehatan. Siklon tropis yang semakin kuat juga menjadi ancaman signifikan, terutama bagi Filipina, Vietnam, dan China selatan akibat meningkatnya suhu laut.

|Baca juga: Bukalapak Tempatkan Mayoritas Sisa Dana IPO di Obligasi Pemerintah

|Baca juga: OJK Siapkan 3 Kebijakan Strategis untuk Dukung Pembiayaan Sektor Perumahan

Sementara itu, Singapura dan sebagian Malaysia diperkirakan menghadapi kondisi kekeringan akibat perubahan pola kelembapan yang dipicu oleh La Niña. FM Global mengingatkan kesiapan asuransi yang memadai dan tindakan pencegahan yang tepat sangat penting dalam menghadapi dampak perubahan cuaca ekstrem di kawasan Asia.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Investor RDN Jago Syariah-Bibit Capai 260 Ribu di Akhir 2024
Next Post TikTok Tutup Aplikasinya di AS Mulai 19 Januari

Member Login

or