1
1

IHSG Diprediksi Mixed, Ajaib Sarankan Serok Saham AADI, UNVR, BUMI

Para investor sedang mencermati pergerakan pasar saham. | Foto: Media Asuransi/Lucky Kennedy

Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed dalam range 7.080-7.150.

Melalui laporan berita dan saham pilihan Ajaib Sekuritas Jumat, 17 Januari 2025, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan pada perdagangan kemarin, Kamis (16/01/2025) IHSG ditutup naik +0,39% atau +27,9 poin ke level 7.107. “IHSG hari ini (17/01/2025) diprediksi bergerak mixed dalam range 7.080-7.150.”

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG menguat dalam 2 hari beruntun ditopang oleh apresiasi saham perbankan Big Caps pasca BI-Rate turun 25 bps. Investor asing tercatat beli bersih senilai Rp 430 miliar di pasar ekuitas domestik (16/01/2025). Kebijakan moneter longgar BI yang lebih mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi membuat IHSG bergerak positif ditengah indeks bursa di kawasan ASEAN sebagian besar melemah.

|Baca juga: 4 Rekomendasi Saham di Akhir Pekan untuk Mempertebal Dompet Kamu

Secara berlawanan, akibat kebijakan tersebut rupiah lanjutkan pelemahan meskipun pekan ini (wtd) imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terkoreksi 3,07% ke level 4,61%.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca dagang periode Desember 2024 sebesar US$2,24 miliar, setelah pada bulan sebelumnya tercatat surplus US$4,37 miliar. Alhasil, neraca dagang per Desember 2024 tercatat surplus dalam 56 bulan beruntun. Jika diakumulasi, surplus neraca dagang pada tahun 2024 sebesar US$31,04 miliar atau lebih rendah dibandingkan tahun 2023 dengan surplus sebesar US$36,89 miliar.

Dari Mancanegara, bursa Wall Street melemah akibat aksi profit taking setelah menguat signifikan pasca rilis inflasi AS yang sesuai dengan ekspektasi. Data penjualan ritel juga menunjukan terbatasnya kenaikan inflasi. Penjualan ritel (ritel sales) AS pada Desember 2024 tumbuh 3,9% yoy atau lebih landai dari bulan sebelumnya sebesar 4,1% yoy.

|Baca juga: Menahan Eksodus Raksasa Global dari Industri Pasar Modal Indonesia

Dari Asia, Bank Sentral Korea (BOK) mempertahankan level suku bunga sebesar 3% pada pertemuan Januari 2025. Keputusan tersebut mempertimbangkan posisi imbal hasil obligasi AS yang reli sejak Oktober 2024 berdampak pada melemahnya nilai tukar Won. Nilai Won mencapai level terendah sejak 15 tahun terakhir.

 

Saham Pilihan Ajaib Sekuritas

Adapun saham-saham Pilihan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:

1. AADI
Buy: 8.800
TP: 9.100
Stop loss: 8.500

AADI secara teknikal breakout pola double bottom di atas MA 5,20. Indikasi lanjutkan penguatan dengan volume yang cenderung naik.

AADI memiliki P/E (TTM) yang menarik sebesar 2,9x. Valuasi tersebut lebih rendah dibandingkan pada sektor sejenis dalam kisaran 6-7x. Sementara, harga komoditas batu bara  ICE Newcastle kontrak Februari 2025 yang rebound +0,94% ke level US$118 per metric ton (16/01/2025) turut memberikan katalis positif AADI.

2. UNVR
Buy: 1.785
TP: 1.845
Stop loss: 1.700

UNVR bullish reversal berpotensi membentuk rounding bottom. Indikator stochastic bergerak naik dari area netral dan MACD bar histogram mulai positif dalam momentum akumulasi.

|Baca juga: Market Brief: Nasdaq Jatuh, Wall Street Ambruk di Tengah Aksi Jual Saham Teknologi

Sektor defensif, seperti konsumsi primer didapat dicermati saat kondisi rupiah tertekan. Emiten konsumsi primer, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) resmi menjual unit bisnis es krim senilai Rp7 triliun kepada PT Magnum Ice Cream Indonesia. Pasca divestasi tersebut, UNVR diharapkan fokus mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih efisien.

3. BUMI
Buy: 124
TP: 129
Stop loss: 117

BUMI berpotensi breakout pola double bottom. Indikator MACD bar histogram positif dalam momentum akumulasi.

BUMI diproyeksikan dapat memproduksi batu bara sebesar 78 hingga 82 juta ton di tahun 2024. Pada 3Q24 BUMI berhasil membukukan kenaikan pendapatan 19% yoy menjadi Rp5,22 triliun. Sementara, laba bersih tercatat Rp598 miliar lebih baik dari 3Q23 yang masih tercatat rugi.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 2 Bulan Diluncurkan, BYOND by BSI Sudah Capai 3 Juta User Aktif
Next Post Obligasi Rp1,12 Triliun Milik FIF Bakal Jatuh Tempo April 2025

Member Login

or