1
1

Asuransi Komersial di Asia Turun, 4 Negara Ini Paling Terpukul! Indonesia Termasuk?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Asuransi komersial di Asia tercatat mengalami penurunan sebesar tiga persen pada kuartal terakhir, meskipun penurunan tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan dengan penurunan empat persen yang tercatat pada kuartal sebelumnya.

Dilansir dari Insurance Asia, Selasa, 18 Februari 2025, menurut laporan Marsh, Korea, Malaysia, Singapura, dan Thailand mencatatkan penurunan terbesar dalam tarif asuransi komersial, dengan penurunan masing-masing sebesar sembilan persen, tujuh persen, tujuh persen, dan enam persen.

Menanggapi hal tersebut, Global Placement Leader untuk Marsh Asia Brent Clawson menyatakan, penurunan tarif asuransi ini memberikan peluang bagi klien untuk meninjau kembali pendekatan manajemen risiko mereka dan mengidentifikasi celah perlindungan di tengah risiko baru seperti gangguan rantai pasokan dan bencana iklim yang ekstrem.

|Baca juga: Krisis Tenaga Kerja, Industri Asuransi Pakai Kecerdasan Buatan untuk Pertahankan Bisnis!

Di sisi lain, Taiwan dan Jepang mencatatkan kenaikan tarif, masing-masing sebesar 11 persen dan tiga persen. Penurunan terbesar tercatat pada asuransi properti, yang turun sebesar tiga persen. Perusahaan-perusahaan yang memiliki manajemen risiko yang baik cenderung mendapat penawaran tarif yang lebih menguntungkan.

Sementara itu, asuransi kewajiban mengalami penurunan tarif sebesar satu persen. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian dan memanfaatkan kapasitas kompetitif di London mendapat pengurangan tarif antara lima persen hingga 10 persen.

|Baca juga: Industri Asuransi Berduka, Komisaris IFG Life Yasril Y Rasyid Meninggal Dunia

|Baca juga: Profil Lengkap Jahja Setiaatmadja, Dirut BCA yang Naik ke Kursi Presiden Komisaris

Penurunan terbesar dalam asuransi kewajiban terjadi di Korea yakni minus 12 persen, Singapura minus enam persen, dan Thailand minus enam persen, sementara Jepang menjadi satu-satunya pasar yang mencatatkan kenaikan tarif sebesar enam persen.

Asuransi kewajiban direktur dan pejabat (D&O) tercatat sebagai faktor utama dalam perubahan tarif secara keseluruhan. Di sektor asuransi siber, tarif mengalami penurunan 11 persen, yang didorong oleh semakin ketatnya persaingan antar perusahaan asuransi.

Meskipun demikian, klaim ransomware dengan frekuensi rendah namun dampak tinggi menambah volatilitas, dan perusahaan asuransi tetap berhati-hati terhadap risiko yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI).

|Baca juga: BCA (BBCA) Bakal Gelar RUPS Tahunan di Maret 2025, Jahja Setiaatmadja Jadi Presiden Komisaris!

|Baca juga: Profil Indra Widjaja, Petinggi Sinarmas yang Terseret Pusaran Korupsi Taspen

Negara-negara seperti Singapura, Indonesia, Thailand, dan Hong Kong mengalami penurunan tajam, sementara Filipina menjadi satu-satunya negara yang mengalami kenaikan tarif sebesar tiga persen.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Serap Aspirasi Anggota DPRD DKI Jakarta Temui Warga
Next Post Akhir Sesi I, IHSG Lanjutkan Penguatan Senin

Member Login

or