1
1

Garuda Berikan Diskon Tiket Pesawat untuk Pekerja Migran Indonesia yang ke Luar Negeri

Menteri BUMN Erick Thohir. | Foto: Kementerian BUMN

Media Asuransi, JAKARTA – Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berangkat ke luar negeri berpotensi mendapatkan diskon harga tiket pesawat Garuda Indonesia.

Hal tersebut menjadi bagian dari kerja sama yang tertuang dalam MoU antara Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Garuda Indonesia, dan Kamar Entrepreneur Indonesia yang ditandatangani di Jakarta pada Rabu, 19 Februari 2025.

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menegaskan PMI yang berangkat ke luar negeri nantinya akan menggunakan maskapai Garuda Indonesia, namun ia meminta agar pihak Garuda memberikan diskon harga tiket bagi mereka.

|Baca juga: OJK Dorong Instrumen EBA untuk Dukung Likuiditas Program 3 Juta Rumah

|Baca juga: Satu Direktur Sinar Mas Multiartha (SMMA) Mengundurkan Diri

“Tapi Pak Direktur (Garuda Indonesia) harus paham, pekerja migran Indonesia itu 80 persen domestik. Itu artinya penghasilannya rendah. Oleh karena itu tiketnya jangan terlalu mahal,” ujar Karding, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 20 Februari 2025.

Selain kerja sama dengan Garuda, MoU ini juga mencakup berbagai kerja sama lain. Dengan Kementerian BUMN, meliputi iklan sosialisasi tata cara pemberangkatan pekerja migran Indonesia secara legal atau prosedural.

“Selain lounge juga akan nanti membantu sosialisasi kita. Apa sosialisasi itu? Kita boleh menggunakan pesawat, kereta, kapal, pelabuhan, bandara untuk iklan layanan khusus PMI ke depan,” jelas Karding.

Selain itu, Menteri Karding menyebut kerja sama dengan Kementerian HAM meliputi sosialisasi hak asasi manusia kepada Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang akan bekerja di luar negeri.

“Begitu pula dengan Kementerian HAM, saya berharap bisa kita bekerja sama karena beririsan ini Pak. Beririsan karena semua kerja-kerja pelindungan kami pasti terkait dengan hak asasi manusia,” ucapnya.

|Baca juga: Berikut Profil Amalia Adininggar Widyasari, Kepala BPS yang Dilantik Prabowo

|Baca juga: Stabilitas Politik Wajib Dijaga Demi Pertahankan Kesehatan Iklim Investasi RI

Selain itu, Menteri Karding menyebut, kerja sama yang dilakukan dengan Kamar Entrepreneur Indonesia meliputi pemberdayaan pekerja migran Indonesia yang sudah habis kontrak kerjanya dan kembali ke Indonesia.

“Pak Afda juga berkomitmen untuk membantu melatih saudara-saudara kita pekerja migran Indonesia ini untuk entrepreneur. Jadi kan mereka pulang itu ada yang nasibnya bagus, pulang jadi juragan, berangkat migran, pulang juragan. Ada juga yang agak kebingungan karena kelamaan di luar negeri,” ungkap Karding.

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik sinergi yang terjalin antara kementerian dengan Garuda Indonesia dan Kamar Entrepreneur Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia yang mendorong pembukaan lapangan pekerjaan sebagai prioritas program pemerintah.

Erick berharap penandatanganan nota kesepahaman ini dapat menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia serta memperkuat ekosistem ekonomi nasional. Erick juga menyoroti pentingnya skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi PMI agar mereka tidak terbebani utang sebelum bekerja.

“Kita tidak hanya bekerja sama menyiapkan KUR untuk mereka sebelum berangkat. Jangan sampai mereka jadi sapi perah, karena belum kerja saja sudah istilahnya dibangkrutkan karena utang. Belum kerja saja sudah bangkrut dan akhirnya mereka harus bekerja mati-matian tapi tanpa pendapatan yang baik tentunya,” ucap Erick.

Erick menegaskan pentingnya pelindungan bagi para PMI agar mereka tidak hanya mendapatkan fasilitas yang memadai di bandara, tetapi juga memperoleh jaminan kesejahteraan sebelum, saat, dan setelah bekerja di luar negeri.

|Baca juga: Tunda Pembayaran Pokok Sukuk & Obligasi, Saham Wijaya Karya (WIKA) Kena Suspend

|Baca juga: Jerat Korupsi Taspen Makin Meluas, Nama Bos-bos Perusahaan Besar Ikut Terseret!

“Pembukaan dan pelindungan pekerjaan untuk para pekerja migran Indonesia di luar negeri ini harus juga menjadi prioritas,” ujar Erick.

Lebih lanjut, Erick menekankan pentingnya program pemberdayaan PMI agar setelah kembali ke Indonesia mereka dapat berdikari dan mulai mandiri sehingga dapat menjadi bagian dari ekosistem usaha di dalam negeri.

“Tentu kita harus dorong mereka juga menjadi bagian ekosistem. Makanya tadi saya senang ada kerja sama entrepreneur untuk pembinaan PMI, juga menjadi usahawan atau usahawati,” pungkas Erick.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba Bersih MS&AD Melonjak 122,3% hingga Desember 2024
Next Post MS Amlin Catat Kenaikan Laba Bersih 7% di Kuartal III/2024

Member Login

or