Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI terlihat mampu mempertahankan kinerja solid di tengah ketidakpastian global yang masih menjadi tantangan bagi berbagai sektor, termasuk industri perbankan.
Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi pada perekonomian nasional, dengan optimisme terhadap tren profitabilitas 2025-2026. Sunarso mengungkapkan, meskipun tantangan terus berlanjut, namun BRI telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna menjaga stabilitas bisnis.
|Baca juga: OJK Dorong Instrumen EBA untuk Dukung Likuiditas Program 3 Juta Rumah
|Baca juga: Satu Direktur Sinar Mas Multiartha (SMMA) Mengundurkan Diri
“Jika tantangannya tidak lebih buruk dari sekarang, kita masih bisa bertahan. Namun, jika memburuk, kita sudah menyiapkan rencana B,” ujar Sunarso, dikutip dari keterangan resminya, Jumat, 21 Februari 2025.
Pendekatan strategis tersebut, menurut Sunarso, diterapkan dengan prinsip kehati-hatian dan fleksibilitas. Dalam situasi penuh ketidakpastian, BRI berfokus menjaga likuiditas dan kualitas aset agar tetap bertahan, meski profitabilitas sedikit menurun.
Sunarso juga menyoroti pentingnya rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi untuk mendukung keberlanjutan operasional. Saat ini, CAR BRI tercatat lebih dari 26 persen, jauh di atas standar minimum Basel III yang sebesar 17,5 persen.
|Baca juga: Berikut Profil Amalia Adininggar Widyasari, Kepala BPS yang Dilantik Prabowo
|Baca juga: Stabilitas Politik Wajib Dijaga Demi Pertahankan Kesehatan Iklim Investasi RI
“Dengan CAR 26 persen, selama lima tahun ke depan, BRI tidak perlu menahan laba untuk memperkuat modal,” jelasnya.
Selain itu, BRI terus menjaga kualitas aset dan melakukan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas portofolio kredit. Strategi ini diharapkan dapat memastikan bisnis BRI tetap berkelanjutan dan memberikan nilai tambah signifikan bagi pemegang saham.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News